My limited girl [part 2]
Author : Rina Chan
Cast : Cho Kyuhyun
Kim Shin
Yeong
Henry Lau
Other cast : Silahkan cari sendiri, ^^
Genre : comedy, romance, family, chapter
((hati2 terhadap ranjau typo))
========Happy Reading========
Sejak kejadian itu,
yeongie seperti seorang teroris yang dikejar-kejar oleh polisi. Setiap
gerak-geriknya selalu diikuti oleh Kyuhyun atau Henry, dan itu membuatnya
kehilangan sedikit kebebasannya.
Yeongie pun memutuskan
untuk kembali ke rumahnya, karena jika dia tetap memilih tinggal di
apartementnya.. kedua namja itu akan berusaha bagaimana bisa menemui yeongie
dua puluh empat jam!
Meskipun dia sekarang
tinggal dirumah, namun kedua namja itu masih terus berusaha menemuinya. Walau
tidak dua puluh empat jam, tapi tetap saja itu membuatnya risih.
Seperti hari ini,
yeongie belum sepenuhnya sadar dari tidur lelapnya namun suara gaduh yang
berasal dari luar kamarnya membuatnya terpaksa bangun dan berjalan menuju pintu
kamarnya setelah dia mandi.
Pemandangan pertama
saat dia membuka pintu adalah, Kyuhyun yang sedang membersihkan lantai
rumahnya.
“Omo! Kau sudah
bangun, apa aku mengganggumu?” tanya Kyuhyun polos
“Ne, sedang apa kau
kemari? Memangnya kau tidak berangkat kerja?” tanya yeongie
“Ahh.. geure, apa kau
ingin aku pergi kerja? Baiklah.. kalau begitu, aku pergi..” ucapnya
CHU~~
Sebuah kecupan ringan
mendarat dipipi yeongi tepat sebelum Kyuhyun pergi dan meninggalkannya yang
memasang muka jengkel.
Shin Yeong POV
Omo! Apa yang dia
lakukan?! Aigoo.. dia benar-benar mencari masalah denganku. Awas kau, Cho
Kyuhyun!. Umpatku dalam hati.
Tanpa pikir panjang,
aku pun langsung bergegas turun dan menikmati sarapanku. Namun lagi-lagi..
kegiatan ku terganggu karena kehadiran sosok namja yang lain.
“Morning... apa kau
lapar?” tanya Henry sambil menghidangkan beberapa makanan di meja makan. Aku
hanya menatapnya penuh selidik, lalu menolehkan pandanganku ke kanan dan ke
kiri. “Apa kau mencari, eommoniem? Dia baru saja pergi bersama kyunie,
maksudku.. kyunie mengantarnya pergi ke acara arisan ibumu.” Ujarnya yang
sepertinya mengerti apa yang ku cari
Inilah aku, Kim Shin
Yeong. Seorang yeoja yang berumur dua puluh satu tahun yang menjalani
kehidupannya yang semula normal, menjadi tidak normal karena perjodohan bodoh
yang diadakan oleh keluargaku dan keluarga namja yang bernama Cho Kyuhyun.
Sejak awal, aku memang
ingin menolak ide gila ini. Hanya saja, aku selalu tidak tega jika harus
melihat wajah eommaku sedih. Sedangkan appa-ku sangat menyetujuinya, dia hanya
sibuk dengan perjalanan bisnisnya dan hanya pulang saat akhir bulan.
“Yeongie~ah,
gwaenchana?” tanya Henry sambil mengibaskan tangannya di depan mukaku. Sesaat
aku tergagap, “Oh.. ne..” jawabku cepat
“Kau yakin?” tanyanya
sambil mendekatkan wajahnya ke arahku, dengan cepat aku mendorong wajahnya
dengan tanganku hingga dia kembali terduduk ke kursinya. “Jauhkan wajah jelekmu
dari hadapanku..” ucapku yang langsung mulai mengunyah sarapanku
“Yeongie~ah..”
panggilnya
“Hmm...”
“Apa kau hari ini ada
jadwal kuliah?” tanyanya
“Ani..”
“Kalau begitu.. temani
aku jalan-jalan, ya?”
“Shireo!”
“Wae?”
Aku menghentikan
aktivitasku sambil menatapnya tajam, “Ya! Apa oppa tidak bisa berhenti
berbicara sebentar? Kau menggangguku!” protesku
“Mianhae... aku tidak
bermaksud begitu,” sesalnya
Aku hanya mendengus
mendengar permintaan maafnya, lalu pergi meninggalkannya menuju ruang tengah.
Tidak ku perdulikan panggilannya untuk kembali menghabiskan sarapanku. Saat ini
suasana hatiku sedang buruk.
Henry POV
Dia marah, karena aku
yang sejak tadi tidak berhenti bertanya padanya. Aish! Kebiasaanku benar-benar
tidak bisa dihentikan.
Aku melihatnya yang
sedang menonton Tv, ingin rasanya aku mendekatinya lalu meminta maaf sekali
lagi hingga dia memaafkanku. Namun, aku tau jika saat ini aku mendekatinya lagi
maka dia akan semakin marah.
Tiba-tiba ku rasakan
Iphone-ku berdering, dengan segera ku ambil Iphone yang berada di saku
celanaku. Ketika tau siapa yang menelfon, aku langsung mengangkatnya setelah
terlebih dahulu mengatur nafas.
“Yeoboseyo,
eommoniem?”
“.....”
“Jinjja? Lalu, apa...”
“....”
“Geure.. baiklah, akan
ku sampaikan.”
“....”
“Ne,”
Klik..!
Dengan mengumpulkan
keberanian, aku mendekati yeongie yang sedang tertawa ketika melihat tayangan
Tv.
“Yeongie~ah.. ibumu
tidak bisa pulang,” ucapku membuatnya langsung menoleh ke arahku. “Jinjjayo?”
tanyanya memastikan. Aku hanya mengangguk mengiyakan.
“Geure... kalau
begitu, kau pulang saja. Aku tidak apa-apa,” ujarnya yang kembali fokus
menonton Tv.
“Dan ibumu berpesan
supaya aku dan kyunie untuk menginap disini menjagamu...” sahutku lagi
“MWORAGO..?!”
bentaknya membuatku terkejut. Seketika itu dia langsung berlari ke kamarnya
yang berada dilantai dua, dan sayup-sayup ku dengar pembicaraannya dengan Kim
ahjumma.
Aku hanya bisa menghela
nafas lalu duduk di sofa sambil menonton Tv yang ditinggalkan oleh yeongie.
Author POV
Waktu terus berputar
dengan aura yang tidak menyenangkan. Yeongie terus sibuk dengan kegiatannya
membersihkan rumah, sesekali di bantu oleh Henry. Sejujurnya, Henry pun takut
untuk membantu yeongie karena suasana hatinya yang sangat sangat buruk. Namun,
karena ibunya yeongie memerintahkannya untuk membantu yeongie dengan suka rela
pula dia mau melakukannya. Siapa tau dengan begini, aku bisa sedikit
mendekatinya dan aku bisa satu langkah lebih unggul dari kyunie. Pikir Henry.
Tepat pukul lima sore,
Kyuhyun sampai di kediaman keluarga Kim. Dengan tampang tak berdosanya, dia
langsung masuk tanpa permisi dan langsung menyampirkan jas kerjanya di sofa.
Plakk..!
“Omo! Aww.. ya!”
hardik Kyuhyun pada Henry yang telah memukul kepalanya
“Wae? Apa kau ingin
membalas pukulanku, hemm?” tantang Henry
“Ne, bahkan aku akan
melakukan lebih dari sekedar pukulan.” Desis Kyuhyun
“Jinjjayo? Kalau
begitu, lakukan apapun sesukamu terhadapku setelah kau bereskan semua kotoran
itu!” tunjuk Henry pada jejak sepatu Kyuhyun yang ada di lantai. “Shireo!”
“Ya! Cho Kyuhyun..!!
bersihkan jejak sepatumu itu, apa kau tidak kasian terhadap Henry yang sudah
mebersihkannya namun kau mengotorinya lagi?!” ucap yeongie tidak suka
“Mwo? Apa kau sedang
melucu, yeongie~ah? Bukankah namja ini adalah namja yang pemalas,” ujar Kyuhyun
“Ne, tapi setidaknya
dia sejak tadi membantuku membereskan rumah ini. Kalau kau tidak ingin
membereskan jejak sepatumu itu, kau tidak dapat jatah makan malam..” ucap
yeongie lalu pergi menuju dapur
Kyuhyun menatap Henry
dengan tatapan tajamnya, sementara Henry hanya memasang muka penuh kemenangan
karena dia telah berhasil membuat yeongie membelanya. Lalu Henry pergi menyusul
yeongie ke dapur untuk menyiapkan makan malam.
Setelah selesai
membersihkan jejak sepatunya, Kyuhyun berjalan menuju meja makan dan mengambil
sebuah udang tempura. Namun tiba-tiba tanganya dicekal oleh seseorang ketika
dia berniat memasukkan udang tersebut kemulutnya.
“Lebih baik kau mandi
dulu. Apa kau mau, makan dalam keadaan kotor seperti itu?” tanya yeongie yang
ternyata mencekal tangan Kyuhyun
“Yeongie~ah, jebal..”
ucap Kyuhyun memohon supaya dia bisa memakan udang tersebut. “Aniyo!” bentak
yeongie
“Lebih baik kau menurutinya, kyunie. Jika kau masih
ingin makan malam ini,” ucap Henry sambil meletakkan piring terakhir yang
berisi jajangmyeon. Seketika itu Kyuhyun menelan salivanya, dan dia langsung
berlari menuju kamar tamu tempatnya dan Henry menginap untuk mandi.
Sepuluh menit
setelahnya, mereka bertiga pun makan dengan tenang. Walaupun sesekali Henry dan
Kyuhyun terlihat mencoba mencari perhatian yeongie dengan meletakkan lauk di
atas nasi yang akan yeongie makan.
Terkadang pula yeongie
memarahi tingkah Kyuhyun dan Henry yang mengganggu makannya, dan kalau hal itu
terjadi maka kedua namja itu akan terdiam dalam makannya masing-masing dan itu
membuat yeongie terhibur.
Kyuhyun POV
Setelah membersihkan
piring-piring kotor bekas makan malam kami, aku langsung menuju ruang tengah
bergabung dengan Henry dan yeongie yang sedang asyik menonton film kartun.
Niat jahilku muncul
ketika aku sudah bergabung dengan mereka, langsung saja ku ambil remote Tv dan
mematikannya. Sontak yeongie langsung menoleh ke arahku dengan tatapan
protesnya.
“Yeongie~ah, apa besok
kau ada waktu?” tanya ku to the point
“Waeyo?”
“Aku ingin, kau besok
menemaniku jalan-jalan.”
“Mwo? Shireo!”
tolaknya langsung
“Kau tau kan, bahwa
aku tidak pernah menerima penolakan?” bisikku sambil menghembuskan nafasku di
telinganya. Dapat ku rasakan bahwa tubuhnya seketika menegang karena ulahku.
“Cih! Jangan pernah
berharap hal itu akan terjadi,” ucapnya lirih
“Mau tidak mau, suka
tidak suka besok kau harus menemaniku. Chagiya..” ucapku yang langsung mengecup
pipinya dan berlari kekamarku.
“Apa seperti itu
caramu mengajak seorang gadis berkencan?” tanya Henry ketika dia menyusulku ke
kamar. Aku hanya menatap malas ke arahnya lalu memejamkan mataku.
“Ya! Jawab
pertanyaanku atau...”
“Seharian ini kau
sudah bersamanya bukan, lantas kenapa kau tidak membiarkan aku untuk berduaan
dengannya juga?” ucapku dengan membuka sedikit mataku
“Aku tidak bisa
menjamin keamanan yeongie jika bersamamu,” ujarnya tidak suka. Aku mengangkat
salah satu alisku tidak mengerti. “Kau bahkan sudah berani menciumnya walau
hanya dipipi, bisa saja kan kau akan melakukan hal lebih lagi padanya?”
tuturnya sambil melipat kedua tangannya didada
Aku bangkit dari
ranjangku dan berjalan mendekatinya sambil mengeluarkan smirk-ku. “Geure...
kalau memang hal itu yang akan terjadi, memangnya apa yang akan kau lakukan?”
tanyaku
“Naega? Emm.. itu...
apa ya? Ng...”
“Jangan terlalu
memikirkan hal yang tidak-tidak tentangku, mochi jelek. Tenang saja, aku akan
menjaganya. Aku tidak akan menggunakan hal-hal licik kepadanya, kecuali jika
itu darurat.” Ujarku sambil kembali berbaring dan menarik selimut menutupi
seluruh tubuhku. Ku dengar dia hanya menghembuskan nafas kasar, lalu berjalan
untuk mematikan lampu dan tidur di tempat tidur yang satu lagi.
Meskipun sejujurnya
aku bisa melakukan hal-hal yang tidak terduga kepada yeongie namun aku tidak
akan melakukannya. Pikirku.
~@@@~
Keesokan harinya...
{still Kyuhyun POV}
Entah setan apa yang
merasuki ku, aku bangun lebih cepat dari Henry. Bahkan aku bangun lebih dulu
dari yeongie.
“Jam enam? Jinjja? Apa
aku tidak salah melihat jam,” gumamku setelah melihat jam yang ada di ruang
makan
Kkrrryyuuuukk~~~
“Aigoo... aku lapar, yeongie
pasti belum bangun dan aku tidak akan tega membangunkannya.”
Ting..! tiba-tiba saja
muncul sebuah ide di kepalaku untuk membuat sarapan. Tanpa menunggu lama, aku
langsung membuka kulkas dan melihat bahan makanan lalu menggunakan apron untuk
memasak. It’s time to chef Cho Kyuhyun cooking, pikirku.
Yeongie POV
Tidur ku terusik
karena suara yang sangat gaduh, mungkin lebih gaduh dari kemarin. Ku lirik
sejenak jam yang ada di nakas., pukul enam lewat tiga puluh menit. Lalu aku
kembali berbaring dengan memejamkan mata sejenak.
“Aish! Berisik sekali,
ini kan masih pagi...” gerutuku yang kembali menarik selimut hingga menutupi
kepala. Namun tiba-tiba pikiran buruk pun berputar dikepalaku. Bagaimana kalau
itu adalah pencuri?
Tanpa pikir panjang aku
langsung berlari keluar kamar lalu turun ke lantai dasar dan terkejut ketika melihat
suasana dapur yang sangat-sangat berantakan.
Seketika aku melihat
seseorang yang sedang terbatuk karena panci gosong yang ada dihadapannya, aku
memperhatikannya sejenak dan terkejut karena tau siapa namja yang telah
merusakkan dapurku itu.
“CHO KYUHYUN..!!!”
Merasa namanya ku
panggil, kyunie oppa langsung menoleh ke arahku sambil mengeluarkan senyuman
manisnya. “Oh, kau sudah bangun?” tanyanya tanpa dosa
“Apa yang kau lakukan
pada dapurku? Ish, lihat semua kekacauan yang telah kau buat.” Tunjukku pada
semua wajan panci mangkuk dan benda-benda lainnya yang kotor. Kyunie oppa hanya
melihat ke semua benda-benda itu dan hanya mengangguk entah mengerti atau
tidak. Lalu kembali menekuni panci gosong itu.
“Ya! Kau maksud dengan
perkataanku tidak?!” sungutku
“Arraso, nona Kim. Aku
hanya mencoba membuat sarapan untuk kita,” ujarnya tanpa menoleh ke arahku dan
membuatku terdiam
“Tapi dia kan tidak
bisa memasak,” sahut mochi oppa yang baru keluar dari kamarnya. Aku menoleh ke
arah mochi oppa yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
“Waeyo?” tanyanya yang merasa aku perhatikan.
“Ani.. sejak kapan kau
menjadi rajin mandi, oppa?” tanyaku heran. Mochi oppa langsung terkejut karena
pertanyaanku yang memang tidak biasa, “Bukan urusanmu..” jawabnya kemudian
Aigoo... apa mereka
berdua berniat menarik perhatianku dengan melakukan perubahan-perubahan pada
diri mereka sendiri? Hihi.. lucu sekali. Pikirku sambil tersenyum.
Aku berjalan mendekati
dapur lalu mulai membersihkan benda-benda yang kotor akibat ulah kyunie oppa
tentu saja dibantu oleh mochi oppa, walau pun kyunie oppa melarangku dan mochi
oppa namun kami berdua tidak menghiraukan peringatannya. Karena meskipun kami
terlibat perjodohan konyol itu, bagi kami semuanya tetap sama. Walaupun
terkadang aku yang harus merasakan
dampaknya.
Setelah kurang lebih
tiga puluh menit membersihkan dapur menjadi bersih seperti semula, aku pun
memutuskan untuk memesan makanan siap saji karena eomma-ku baru akan pulang
siang ini. Mochi oppa memutuskan untuk mandi sedangkan kyunie oppa tertunduk
lesu di meja makan karena gagal membuatkan kami sarapan.
“Gwaenchana oppa...
setidaknya kau sudah berusaha,” ucapku menghiburnya
“Aniyo.. aku sudah
gagal,” ucapnya lirih sambil meremas rambutnya
Aku menghembuskan
nafasku pelan, “Apa yang bisa ku bantu, supaya kau tidak seperti ini. Oppa?”
bujukku supaya dia kembali bersemangat. Dengan cepat dia menggenggam kedua
tangan ku sambil mengeluarkan puppy eyes-nya. “Temani aku jalan-jalan, jebal..”
ucapnya meminta
“Arraso... kalau
begitu aku ingin mandi untuk bersiap-siap, oppa juga.” Titahku yang disambut
anggukannya
Henry POV
Aku memperhatikan cara
kyunie membujuk yeongie untuk menuruti permintaanya, ani! Lebih tepatnya,
kyunie menjebak yeongi. Kau pinta sekali Mr. Cho, kau memang setan sejati.
“Apa kau melihatnya
tadi, mochi jelek?” tanya kyunie ketika sudah ada dikamar
“Cih! Kau bilang kau
tidak akan bermain licik, tapi kau sudah menjebaknya. Kau curang,” desisku
“Jinjja? Aku hanya
menggunakan sedikit kepintaranku, saja Mr. Lau... ah~ apa kau iri karena aku
sudah maju beberapa langkah didepanmu dalam mendapatkannya? Haha... kasian
sekali,” ejeknya yang langsung berlari ke kamar mandi dan menghindari lemparan
bantalku terhadapnya
Sudah ku duga, dia
akan menggunakan cara licik untuk mendapatkan yeongie dan menang dariku. Memang
aku tidak mempercayai perkataanya yang mengatakan bahwa dia tidak akan
menggunakan cara-cara licik, tapi dia adalah Cho Kyuhyun. Seorang namja yang
terkenal karena julukan evil yang melekat padanya.
Sekarang yang harus
aku pikirkan adalah bagaimana caraku untuk mengajak yeongie ingin berkencan
denganku? Aku tidak ingin mengikuti cara liciknya, karena disatu sisi aku
memang tulus ingin benar-benar memilikinya. Maksudku, aku ingin bahwa yeongie
menyukaiku bukan karena terpaksa. Dan aku harap, dewi Fortuna berpihak padaku.
“Ya! Kau tidak
keberatan bukan untuk menjaga rumah ini selama kami berkencan?” tanya kyunie
yang sudah rapi dengan pakaian santainya
“Ne, aku tidak
keberatan. Selamat bersenang-senang, tuan Cho..” ucapku datar
“Jadilah anak yang
baik, ok! Ah~ dan aku akan berbagi kebahagiaanku saat nanti aku kembali.”
Ucapnya yang akhirnya pergi meninggalkanku sendiri
Setelah sarapan
bersama, mereka berduapun pergi. Sedangkan aku memilih menonton semua koleksi
dvd film milik yeongie untuk mengisi kebosananku.
“Henry~ya, kau tidak
pulang kerumah sepupumu?” tanya Kim ahjumma mengagetkanku. Ah! Aku bahkan tidak
menyadari bahwa Kim ahjumma sudah pulang.
“Ah, ahjumma sudah
pulang? Mianhae, aku hanya ingin berada disini lebih lama.” Jawabku
“Apa kau ingin
menemani yeongie lebih lama? Aigoo.. sepertinya kau...”
“Yeongie sedang
bersama kyunie,” potongku cepat. Kim ahjumma mengangguk lalu pergi ke arah
dapur. “Apa kau lapar?” tanyanya
“Ani.. kalau begitu,
aku pulang dulu. Karena ahjumma sudah kembali,” pamitku “Geure... hati-hati
dijalan, sampaikan salamku pada keluarga Cho.” Ucapnya sambil menepuk pundakku
pelan. Aku mengangguk mengiyakan.
Aku langsung bergegas
meninggalkan rumah yeongie dan pulang ke rumah kyunie, awalnya memang aku ingin
mengintip mereka kencan. Hanya saja, entah kenapa aku lebih memilih pulang dan
menenangkan perasaanku yang tengah kacau.
Author POV
Kyuhyun menikmati
acara kencannya dengan yeongie. Walaupun yeongie terus saja memasang muka
datar, karena dia tau bahwa Kyuhyun sedang mencoba mendapatkan hatinya.
“Yeongie~ah..”
“hmm..”
“Apa kau ingin makan
es-krim?”
“Ok... kau tunggu
disini sebentar, aku akan segera kembali.” Ucap Kyuhyun sebelum meninggalkan yeongie
sendiri.
Setelah Kyuhyun pergi
untuk membelikan es krim untuk mereka berdua, yeongie memandangi suasana taman
yang sedang dia dan Kyuhyun kunjungi. Taman itu adalah tempat dimana dia,
Kyuhyun, dan Henry biasa bermain sejak kecil. Yeongie pikir, Kyuhyun akan
mengajaknya ke suatu tempat yang romantis tapi ternyata dia lebih memilih taman
tempat mereka bermain dulu.
“Ini..” yeongi menoleh
pada Kyuhyun yang telah kembali dengan membawa dua buah es krim, yeongie
tersenyum lalu menerima es krim blueberry dari Kyuhyun. “Maaf menunggu lama,”
ucap Kyuhyun yang sudah duduk disamping yeongie sambil menikmati es krim
vanilla-nya. Detik berikutnya mereka habiskan dengan menikmati es krim mereka
masing-masing tanpa ada yang berbicara.
Waktu berjalan dengan
cepat, tanpa mereka sadari mereka sudah berada di taman itu selama lima jam.
Sebenarnya mereka tidak bisa di sebut sedang berkencan, karena mereka berdua
lebih banyak diam dengan pikiran masing-masing. Terkadang yeongie ikut bermain
dengan anak-anak yang kebetulan juga sedang bermain di taman itu, sementara
Kyuhyun lebih memilih memperhatikan tingkah yeongie yang keibuan saat bermain
dengan anak-anak tersebut.
“Apa kau menyukainya?”
tanya Kyuhyun saat mereka dalam perjalanan pulang. Kyuhyun sedikit menolehkan
kepalanya dan mendapati yeongie yang tersenyum lalu mengangguk. Kyuhyun ikut
tersenyum puas karena dia membuat yeongie senang, dan kembali memfokuskan
pandangannya ke jalan raya yang mulai padat karena jam pulang kantor.
Tiga puluh menit
kemudian, mereka sampai di rumah keluarga Kim. Kyuhyun membangunkan yeongie
yang sempat terlelap karena perjalanan yang sedikit panjang dari biasanya.
Yeongie terbangun lalu turun dari mobil Kyuhyun.
“Gomawo oppa...” ucap
yeongie
Kyuhyun hanya
tersenyum menanggapi. “Seharusnya aku yang berterima kasih, bukan dirimu...”
yeongie tertawa mendengar penuturan Kyuhyun. Memang benar, seharusnya Kyuhyun
yang berterima kasih bukan dirinya.
“Geure... kalau
begitu, kau masuk. Ibumu pasti sudah pulang, sampaikan salamku padanya. Ne?”
ujar Kyuhyun. Yeongie mengangguk lalu berjalan meninggalkan Kyuhyun. Namun baru
beberapa langkah dari tempat Kyuhyun berdiri yeongie berbalik dan mengecup pipi
Kyuhyun lalu berlalu dengan cepat meninggalkan Kyuhyun yang terkejut karena
kecupan itu.
~@@@~
Kyuhyun masuk
kerumahnya dengan hati yang berbunga-bunga, dia sempat berdansa dengan bibi Han
ketika dia membukakan pintu untuknya.
Setelah itu, dia
mencari ibunya. Ketika menemukan sosok sang ibu di dapur, Kyuhyun langsung
berlari dan memeluk ibunya dari belakang.
“Omo! Aish! Kau
mengagetkan aku saja,” seru Ny.Cho. Melihat reaksi putranya yang tiba-tiba
seperti itu, dia merasakan bahwa saat ini putranya sedang bahagia. “Ada apa,
eoh? Sepertinya kau senang sekali,” tebak Ny.Cho
Kyuhyun melepaskan
pelukannya dan membalik tubuh ibunya. “Ne, eomma. Saat ini aku memang sangat
senang, yeongie... dia...”
“Apa dia memilihmu?”
potong Ny.Cho cepat. Kyuhyun menggeleng, namun masih dengan muka senang.
“Lalu?”
“Aku mendapatkan
kecupan singkat dipipiku, setelah mengajak yeongie kencan.” Seru Kyuhyun senang
“Chukhahaeyo, Mr.Cho..
sepertinya rencana mu berhasil,” ucap Henry yang datang ke dapur sambil
mengambil sebotol air mineral dari kulkas dan berlalu menuju ruang tengah lalu
duduk di salah satu sofa sambil kembali menonton Tv.
“Apa kau iri padaku,
mochi jelek? Ck! Kasian sekali kau,” ejek Kyuhyun. Henry hanya tersenyum tipis
menanggapi. Kyuhyun berjalan mendekati Herny lalu mengambil botol air tersebut
dan langsung meneguknya habis.
“Ya! Aku bahkan belum
meminumnya!” seru Henry kesal karena Kyuhyun menghabiskan semuanya tanpa sisa.
Kyuhyun hanya menelan semua air itu dan mengelap sisa air yang sempat mengalir
dari sudur bibirnya. “Aku tau, kau pasti sangat iri karena aku sudah melangkah
lebih jauh di depanmu.”
Henry berdiri menghadap
Kyuhyun. “Apa kau bangga? Apa kau sudah merasa puas? Ck! Ini baru awalnya saja
evil tua, langkah berikutnya aku tidak akan lengah. Ingat itu,” desis Henry
sambil menepuk ringan pundak Kyuhyun lalu meninggalkan Kyuhyun sendiri. Kyuhyun
yang kesal dengan perkataan Henry langsung meremas botol plastik yang berada
digenggamannya. Baik, aku akan melihat bagaimana usahamu untuk mendapatkannya,
mochi jelek. Gumam Kyuhyun
TBC
0 komentar