Mianhae... (sequel of bogoshipoyo, oppa [part 3])
Author : Rina Chan
Cast : Lee Hyuk Jae
Kang Rae
Hwa OC
Other cast : Lee Sungmin
Lee Donghae
Kim Ryeowook
Kang Hyun Sun OC
Kang Rae Suk OC
Genre : romance, little sad, family, chapter
(( hati2 ranjau typo..))
Jangan lupa RCL-nya.. ^^
Ini adalah part terakhir
dari sequel bogoshipoyo, oppa.. mian kalau jelek. Gomawo sudah mau
membacanya...
========Happy Reading========
Sungmin menunggu hwanie
dengan perasaan sedikit cemas, takut jika ada hal buruk yang akan terjadi pada
hwanie.
Sudah dua puluh menit dia
menunggu, tapi hwanie belum juga keluar dari ruangan pemeriksaan. Dan itu
membuat Sungmin semakin khawatir.
“Oppa...” panggil hwanie
Sungmin langsung berdiri
dari duduknya lalu refleks memeluk hwanie erat, dan tanpa mereka sadari ada
seseorang yang terkejut melihat adegan itu lalu memutuskan untuk memotret
adegan mereka tersebut. Seseorang yang tidak sengaja melihat mereka sejak tadi,
lalu memutuskan mengikuti hwanie dan Sungmin. Dan lantas pergi meninggalkan
tempat itu.
“Oppa... kau membunuhku,”
protes hwanie merasa sulit untuk bernafas karena pelukan Sungmin
Sungmin langsung melepas
pelukannya, “Mianhae... aku terlalu cemas padamu tadi. Bagaimana hasilnya?”
tanya Sungmin penasaran
“Gwaenchana... kata Jung
usia, rasa nyeri itu karena aku dalam masa-masa penyembuhan peretakan yang ku
alami.”
“Syukurlah... kalau begitu,
apa kau mau langsung pulang saja?” tawar Sungmin
“Ne, hyukie oppa pasti sudah
mencariku.”
Lalu mereka berdua bergegas
pulang, berharap hyukie belum kembali dari kantornya.
Eunhyuk POV
Aku melihat sekeliling isi
rumah mencari hwanie yang tumben sekali tidak menyambutku di depan rumah,
biasanya dia sudah berdiri disana sebelum aku kembali.
“Chagiya...” aku terus
memanggilnya namun tidak ada sahutan atas panggilanku. Aku langsung bergegas
turun ke lantai satu ketika mendengar pintu depan terbuka.
“Chagiya... apa itu...”
perkataanku menggantung begitu mengetahui orang yang datang bukan hwanie.
“Oppa..! kau harus tau ini,”
teriak orang tersebut panik sambil menyeretku untuk duduk di sofa ruang tamu.
“Waeyo?” tanyaku heran.
Orang tersebut menyerahkan Iphonennya yang memperlihatkan orang yang ku cari
sedang berpelukan dengan orang yang sejak kemarin membuatku penasaran. Seketika
pikiranku langsung membayangkan hal-hal yang tidak diinginkan, namun dengan
sigap aku menggeleng mengusir semua itu.
“Ya! Kim Hyun Sun, apa
maksudmu menunjukkan foto itu? Apa itu adalah salah satu editan usilmu?”
tanyaku
Hyun Sun menggeleng cepat.
“Ani! Ini sungguhan oppa...”
“Aku tidak percaya, wajar
saja jika mereka berdua berpelukan. Mereka berdua kan kakak beradik,” ujarku
berusaha meyakinkan diriku bahwa yang ku lihat adalah sebuah kebohongan
“Tiri! Mereka memang kakak
beradik, tapi tiri. Apa oppa bisa jamin, jika Sungmin oppa memang sudah tidak
menyukai eonnie?” tanya Hyun Sun yang membuatku seketika berfikir ulang
Jika mengingat kejadian
selama ini, semua sikap Sungmin hyung menunjukkan bahwa dia memang masih
menyukai hwanie. Tapi.. apa mungkin?
“Bukankah, kau sendiri juga
tau bahwa dia sudah bertunangan.” Sahutku
“Dia hanya mengenakan
cincin, bukan berarti dia sudah bertunangan bukan? Lagipula, selama ini dia tidak
pernah bercerita tentang tunangannya itu. Jika ditanya, dia selalu mengelak..”
“Arkh..! sudahlah, aku
lelah. Kau jangan membuatku tambah lelah dengan semua omonganmu,”
Hyun Sun berdiri dari
duduknya lalu mengambil Iphonenya kasar. “Geure.. aku akan mencari bukti lain
jika memang perkataanku benar, aku hanya ingin kau tau kebenarannya. Oppa,”
ucapnya lalu berlalu meninggalkanku sendiri
Aku meremas rambutku kasar,
entah kenapa perkataan Hyun Sun berhasil masuk ke dalam pikiranku. Jadi,
dugaanku akhir-akhir ini tidak salah jika melihat mereka sering bersama.
Batinku.
“Tapi tidak mungkin, hwanie
selingkuh!” seruku. Namun semua bayangan Sungmin hyung yang bersikap seperti
itu pada hwanie kembali meracuni otakku dan membuatku kembali frustasi.
Tiba-tiba ku rasakan sebuah
sentuhan ringan dibahuku yang membuatku sontak menoleh.
“Oppa, waeyo?” tanyanya.
Tanpa pikir panjang aku langsung memelukknya erat, mencoba menenangkan diriku
yang sempat berfikiran buruk tentangnya. Ku rasakan secara perlahan tangannya
mengusap rambutku pelan.
“Kau, dari mana?” tanyaku
“Hanya berjalan-jalan
sebentar, oppa..”
“Sendirian?”
“Ani.. dengan Sungmin oppa,”
jawabnya. Mendengar dia menyebut nama ‘Sungmin’ lantas membuatku langsung
menarik diri dari memeluknya dan itu membuatnya terkejut.
“Aku lapar... buatkan aku
makanan,” ucapku dingin dan langsung meninggalkannya menuju kamar kami
Rae Hwa POV
Apa hanya perasaanku saja
kalau nada bicaranya menjadi dingin? Ani! Pasti aku salah dengar. Lebih baik,
sekarang aku mempersiapkan makan malam untuk kami. Aku tau dia pasti sangat
lelah dan lapar.
15 minutes later....
Semua makanan sudah tersaji
dan siap untuk disantap, sekarang aku akan memanggil hyukie oppa untuk makan
malam bersama.
“Oppa... makan malam sudah
si---“ perkataanku menggantung ketika melihat hyukie oppa yang ternyata sudah
tertidur dengan lelap
Apa dia sudah tidur? Tapi
ini masih jam delapan, tidak biasanya dia tidur secepat ini. Lagipula, dia
pasti akan selalu memanggilku jika akan tidur untuk menemaninya. Lalu,
bagaimana dengan makan malam yang sudah aku siapkan?
Aku menghembuskan nafas
perlahan lalu mendekatinya dan membenarkan letak selimutnya, dan kembali ke
ruang makan setelah mengecup keningnya pelan.
“Baiklah... lebih baik aku
simpan saja dalam kulkas, supaya besok tinggal dihangatkan jika tidak sempat
membuat sarapan.” Ucapku yang langsung membereskan makanan-makanan yang sudah
aku buat
Keesokan harinya....
Auhtor POV
Eunhyuk berjalan menuruni
anak tangga setelah mengenakan pakaian kerjanya tanpa memandang ke arah hwanie
sedikit pun. Dia hanya meminum susu strawberrynya dan langsung bergegas
meninggalkan rumah.
Hwanie hanya menatap heran
ke arah hyukie, karena tidak biasanya dia bersikap seperti itu. Kalaupun mereka
berdua mempunyai masalah, pasti salah satu akan langsung meminta maaf. Tapi,
hwanie kan tidak merasa memiliki salah pada hyukie.
“Dia... tidak makan
masakanku, lagi?” ujar hwanie sedih ketika meletakan piring makanan terakhir
Karena merasa ada sesuatu
yang aneh pada hyukie, dia pun memutuskan untuk pergi ke kediaman wookie dan
Hyun Sun.
“Ah! Hwanie~ah, kebetulan
sekali kau disini... bisakah kau menemani Hyun Sun?” tanya wookie begitu
membukakan pintu dan mempersilahkan hwanie masuk
“Shireo! Aku tidak ingin
ditemani yeoja tukang selingkuh itu,” tolak Hyun Sun begitu melihat siapa tamu
yang datang
“Mwo?! Tukang selingkuh, ya!
Apa maksud perkataanmu itu,” tanya hwanie heran
“Tsk! Kau tidak usah
berpura-pura bodoh, memangnya aku tidak tau bahwa kau sudah melukai perasaan
oppa-ku?” ucap Hyun Sun sinis lalu menyambar tasnya dan pergi, wookie berusaha
mengejar Hyun Sun namun usahanya sia-sia karena Hyun Sun sudah terlebih dulu
menaiki taksi.
“Se.. sebenarnya.. hh...
apa.. yang terjadi?” tanya wookie heran dengan nafas tersengal ketika sudah
kembali kedalam rumahnya
“Seharusnya aku yang
bertanya seperti itu, sebenarnya apa yang terjadi? Sejak kemarin, sikap hyukie
oppa aneh. Dan sekarang Hyun Sun pun bersikap seperti itu?” tanya hwanie
bingung
Wookie hanya memandang
hwanie kasian lantas menepuk-nepuk pundaknya pelan memberi semangat.
***
Hyun Sun POV
Benar-benar diluar dugaan!
Eonnie yang selama ini ku peracaya, ternyata malah menusuk oppa-ku secara
diam-diam. Aku pikir, dia memang menyukainya! Tapi ternyata aku salah.
“Ya! Kim Hyun Sun, waeyo?
Sejak kau sampai disini, kau memasang muka yang sangat menyeramkan. Dan itu
membuatku takut,” ucap Rae Suk membuyarkan lamunanku
“Ani, hanya sedang ada yang
aku pikirkan.” Ujarku
“Aigoo.... kau jangan
terlalu memikirkan hal-hal yang bisa membuatmu stress, itu bisa mengganggu
perkembangan janinmu..” ucap Rae Suk menasehati
“Tapi ini tentang oppa-ku,
tentang hyukie oppa!” potongku cepat
“Ada apa lagi, apa kau
mempunyai masalah dengannya?”
“Eonnie... dia selingkuh,”
“Mworago?! Kau bercanda
kan?” tanyanya tidak percaya
Aku hanya menggeleng. “Ya!
Mana mungkin eonnie selingkuh, dia kan sangat sangat mencintai oppa mu.”
Ujarnya sambil meminum tehnya. Aku langsung memperlihatkan foto yang ada di
Iphone-ku dan itu langsung membuatnya tersedak.
“Sekarang kau percaya?”
tanyaku lagi ketika melihat tatapannya yang sangat terlihat syok
“Ada apa ini, kenapa kalian
berdua berisik sekali?” tanya Donghae oppa yang sudah bergabung dengan kami.
Rae Suk menoleh dan memperlihatkan Iphone-ku padanya, dan seketika itu mata
Donghae oppa langsung membulat sempurna.
“Ya! Ini pasti salah paham,
mana mungkin hyung-ku sepeti ini. Kau jangan menuduhnya sembarangan, Hyun
Sun~ah.” Ucap Donghae oppa
“Aku melihatnya dengan mata
kepalaku sendiri, oppa! Mereka berpelukan saat dirumah sakit,” ujarku meyakinkan
“Rumah sakit?! Memangnya
siapa yang sakit?” tanya Donghae oppa
“Molla.. mungkin saja,
eonnie ingin bertemu.. ani! Tepatnya berkencan dengan Sungmin oppa,”
“Kau kan hanya melihatnya
sekilas, dan langsung menyimpulakn bahwa mereka berdua selingkuh? Ckck...
pikiranmu itu terlalu pendek Kim Hyun Sun,” ucap Donghae oppa
Rae Hwa POV
Aku terkejut ketika
mendengar penjelasan yang keluar dari mulut wookie oppa, aku yakin ini adalah
salah paham.
“Apa benar kalian berdua
berpelukan?” tanya wookie oppa hati-hati
Aku menarik nafas dalam dan
mengangguk lemah, “Tapi bukan seperti
yang Hyun Sun pikirkan, sebenarnya saat itu.. aku sedang memeriksakan sakit
memar tulang yang ku derita...” ujarku mulai menjelaskan.
“Memar tulang?”
“Ne, memar tulang yang ku
dapatkan karena kecelakaan itu. Sebenarnya aku sudah merasakannya sejak lama,
tapi aku tidak pernah menganggapnya serius. Hingga ternyata, memar tersebut
malah bertambah parah. Karena tidak ingin hyukie oppa khawatir, aku selalu
pergi dengan Sungmin oppa dan merahasiakan sakit ini dari kalian... ditambah
lagi karena menolong Hyun Sun saat itu, luka memarku yang sempat sembuh kembali
luka bahkan ada retakan kecil diluka memar tersebut.”
“Lantas tentang pelukan
itu?”
“Saat itu, dokter yang
memeriksaku mengatakan bahwa rasa nyeri yang akhir-akhir ini ku rasa karena aku
sedang dalam proses penyembuhan. Dan reflek Sungmin oppa memelukku karena
senang, bukan karena hal lain. Sebagai efek sampingnya, aku sering anemia
karena itu.”
“Arrasso... sudah ku duga,
kau tidak mungkin melakukan hal itu.”
“Tapi... Hyun Sun sudah
menilaiku salah, dia pasti tidak akan mudah percaya dengan ucapanku karena
sikapnya yang sedikit keras kepala....” ujarku lesu
“Sudahlah... semua ini pasti
akan cepat berkahir,” ucap wookie oppa tersenyum menyemangatiku
“Gomawo..” sahutku
Setelah berpamitan dengan
wookie oppa dan mendapat jawaban atas semua yang terjadi dengan sikap Hyun Sun
dan hyukie oppa yang berubah kepadaku, aku memutuskan untuk bertemu dengan
Sungmin oppa di sebuah cafe` di sekitar rumah sakit.
Sungmin POV
Ternyata firasatku benar.
Akh! Benar-benar membuatku stress saja, mereka semua pasti akan salah paham
karena melihat foto itu. Kalian pasti heran kenapa aku bisa mengetahuinya kan?
Tentu saja, semua ini karena Donghae yang memberitahuku.
Lagipula saat aku menunggu
hwanie pun, aku sudah merasa bahwa ada seseorang yang mengawasi ku dan saat aku
memeluk hwanie. Aku sadar orang tersebut sudah memfoto kami.
“Eotteo’ke..?!” gerutu
hwanie bingung dan membuyarkan lamunanku
Saat ini kami berada dicafe`
yang berada di dekat rumah sakit tempatku bekerja sementara. Aku tau,
seharusnya kami tidak usah bertemu terlebih dahulu karena jika hyukie atau Hyun
Sun melihat kami pasti mereka akan percaya bahwa kami benar-benar selingkuh.
Namun, aku juga tidak bisa melihat dongsaengku ini kebingungan memikirkan cara
menjelaskan ini semua sendiri.
“Geure... bagaimana jika
mengumpulkan mereka semua, Donghae dan wookie pasti akan membantu karena mereka
sudah tau kebenarannya.”
“Lantas, bagaimana kalu
hyukie oppa?”
“Aku yang akan mengajaknya
langsung..” ujarku tegas dan membuat hwanie tekejut mendengar perkataanku
Tanpa pikir panjang aku
langsung mengambil Iphone-ku dan menelfon hyukie.
“Yeoboseyo...” sahut suara
disebrang sana, terkesan ada nada dingin dipekataannya
“Kau masih ingat aku kan?
Kita bertemu di prince cafe` jika kau masih ingin bertemu dengan istrimu,”
ucapku tegas
“Ya! Apa yang kau lakukan,
eoh? Kau mengancam hyukie oppa?! Aigoo...”
“Kalau tidak seperti itu,
dia tidak akan datang. Walaupun dia saat ini mungkin marah padamu, tetap saja
pasti dia akan khawatir padamu..” ucapku
@Prince cafe`
Author POV
Semua orang sudah sampai
disana, bahkan hyukie pun sudah datang pertama kali sebelum yang lainnya
sampai. Sesuai dugaan Sungmin, hyukie nampak cemas memikirkan hal yang buruk
terjadi menimpa hwanie. Dan itu membuat yang lain bingung dengan sikap hyukie
yang terlihat gelisah.
“Oppa... waeyo? Kenapa kau
sangat gelisah?” tanya Hyun Sun
“Orang itu... dia berkata
bahwa akan ada hal buruk yang terjadi pada hwanie,”
“Tsk! Apa kau masih
memikirkan yeoja itu, dia sudah selingkuh oppa! Dan bahkan tadi kau melihatnya
sedang bersama yeojamu itu kan?” ujar Hyun Sun
Memang benar, setelah
berkunjung ke tempat Donghae dan Rae Suk. Hyun Sun memutuskan untuk mencari
bukti lain, hanya saja saat itu dia pergi bersama hyukie. Mereka berdua dengan
jelas melihat hwanie dan Sungmin yang sedang bertemu di cafe` dekat rumah sakit
tempat Sungmin bekerja.
Hyukie pun menerima telfon
dari Sungmin saat dia masih melihat dengan jelas bahwa Sungmin sedang bersama
hwanie.
“Apa kau melihat bahwa dia
sedang diancam?” tanya Hyun Sun pada hyukie. Hyukie menggeleng cepat lalu
merubah ekspresinya menjadi dingin kembali.
“Kau jangan malah
mempersulit suasana, Hyun Sun~ah. Kau belum tau kronologis yang sebenarnya,
jadi kau tidak berhak membuat vonis seperti itu padanya.” Ucap wookie mencoba
menasehati
“Tapi aku melihatnya dengan
jelas, apa itu bukan bukti bahwa mereka selingkuh?” sungut Hyun Sun
“Kau... mengira kami
selingkuh?” tanya Sungmin tiba-tiba sambil menggandeng hwanie. Dan hyukie
menatap hwanie tajam karena itu.
“Ne, aku melihat dengan mata
kepalaku sendiri bahwa yeoja ini selingkuh.” Ucap Hyun Sun sambil menunjuk muka
hwanie marah
“Aniyo... kau salah paham,
Hyun Sun~ah.” Jawab hwanie gemetar
“Mwo?! Salah paham katamu,
kau yeoja jalang!” bentak Hyun Sun
PLAKK...!
Sebuah tamparan dari Hyun
Sun sukses mendarat di pipi hwanie dan itu membuatnya terhuyung jatuh. Semua
orang menatap mereka berdua secara bergantian, sedangkan hyukie menatap adegan
itu dengan dingin.
“Ya! KIM HYUN SUN! Apakah
kau tau tata krama?! Dia adalah eonniemu, kau tidak pantas melakukan ini
padanya. Kau melukainya tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi, apa kau tau
tulang rusuknya retak karena sikutanmu saat dia menolongmu?! Kau benar-benar
tidak tau terima kasih!” umpat Sungmin pada Hyun Sun
“Dan.. untukmu, Lee Hyuk
Jae. Aku akan mengamankan istrimu, dia lebih aman bersamaku jika dia terus
menerus diacuhkan olehmu.. kau, lebih memilih adikmu dibanding istrimu
sendiri?! Orang yang selalu kau lukai, sejak dulu!” umpat Sungmin lagi
“Oppa... ayo pergi... aku..
aku...” hwanie mencengkram lengan Sungmin kuat, sudut bibirnya sobek karena
tamparan Hyun Sun. Sungmin yang mengerti lalu memutuskan untuk pergi dari
tempat itu.
Eunhyuk POV
Sepeninggal mereka berdua,
suasana menjadi kembali tenang. Walaupun masih terasa bahwa Hyun Sun masih
sebal karena bentakan Sungmin hyung padanya.
“Kalian berdua.. ini adalah
pelajaran untuk kalian berdua. Lain kali jangan memvonis terlebih dahulu
sebelum mendengar penjelasan dari mereka berdua..” ucap Donghae
“Tapi oppa...”
“Dengarkan aku dulu, Kim
Hyun Sun.” Potong wookie cepat
“Sebenarnya... hwanie
menderita memar tulang pada rusuknya, karena dampak kecelakaan saat itu. Oleh
karena itu, dia selalu merasakan nyeri pada dadanya.” Ujar wookie
“Lantas, apa hubungannya
dengan sikutanku yang mengenai dadanya?” tanya Hyun Sun
“Sikutanmu tepat mengenai
luka memarnya, bahkan sempat ada retakan pada tulang rusuknya karena ulahmu.
Mereka pergi berdua karena tidak ingin membuat hyukie khawatir, dan
merahasiakan ini semua dari kita.” Ucap Donghae menambahkan
Aku? jadi dia
merahasiakannya dariku juga karena tidak ingin aku khawatir?!, batinku.
“Lalu tentang foto itu?”
tanyaku
“Akhir-akhir ini, rasa nyeri
hwanie lebih sering kambuh maka dari itu dia memeriksakannya. Dan ternyata,
rasa nyeri itu karena hwanie sedang dalam masa penyembuhan. Karena senang,
Sungmin hyung tidak sengaja memeluknya...” ucap wookie
“Dan.. kalian berdua, harus
meminta maaf pada mereka karena sudah salah paham.” Titah Donghae
Ku lirik Hyun Sun yang
sesenggukan, aku tau dia pasti sangat menyesal karena sudah berbuat salah pada
hwanie dan lagi... dia sudah membuat hwanie sampai terluka karena ulahnya.
Sedangkan aku hanya bisa menghembuskan nafas pelan, mempersiapkan diri untuk
meminta maaf pada hwanie. Yeoja yang selalu aku sakiti, tanpa aku sadari.
***
Tiga hari setelah insiden di
Prince cafe`, aku dan Hyun Sun pergi ke Seoul hotel tempat Sungmin hyung
menginap.
“Kajja... kita harus segera
meminta maaf pada mereka,” ajakku sambil melepas sabuk pengaman ketika sudah
sampai di basemant hotel tersebut.
Hyun Sun hanya diam
ditempatnya tidak bergeming dengan ajakanku, “Oppa.. aku takut,” ucapnya lirih.
Aku menghembuskan nafasku pelan, “Arraso... tapi ini semua sudah terjadi.
Hwanie pasti akan memaafkanmu, bukankah kau pun tau bahwa dia adalah yeoja yang
pemaaf?” ujarku
Akhirnya Hyun Sun pun keluar
dari dalam mobil, lalu kami menuju lobby hotel dan menaiki lift menuju lantai
21 dan mencari kamar hotel dengan nomer 1098.
Rae Hwa POV
Bel dipintu hotel membuatku
menghentikan aktivitas ku untuk membuat sarapan kami. “Nuguseyo?” panggilku
melalui intercom, namun tidak ada respon. Baru tiga langkah dari depan pintu,
bel pintu kembali ditekan oleh seseorang. Karena tidak ada jawaban melalui
intercom, akhirnya akupun langsung membuka pintu tersebut dan terkejut begitu
melihat siapa yang datang.
“Annyeong haseyo..” sapa
mereka berdua sambil membungkukkan badannya. Aku sempat terkejut, namun dengan
cepat aku langsung mempersilahkan mereka berdua untuk masuk dan duduk diruang
tamu.
“Kalian ingin minum apa?”
tanyaku sopan
“Gomawo, tapi kami kesini
hanya sebentar. Apa.. Sungmin hyung tidak ada?” tanya hyukie oppa
“Ah.. itu..”
“Siapa tamu yang datang
sepagi ini, hwanie~ah?” tanya Sungmin oppa yang baru keluar dengan handuk kecil
yang melingkar di lehernya. Seketika itu, pandangan Sungmin oppa menjadi dingin
dan tajam begitu melihat siapa tamu yang berkunjung.
“Ada perlu apa kalian
kemari?” tanyanya dingin ketika sudah duduk di sebelahku
Hyun Sun maju lalu duduk
tersungkur di depanku. “Eonnie... mianhae, jeongmal mianhae... aku menyesal,”
ucapnya sambil menangis
“Cih! Apa kau sudah tau
kebenarannya? Dasar gadis keras kepala,”desis Sungmin oppa
“Sungmin oppa... mianhae, aku
tidak bermaksud untuk membuat kekacauan ini.” Pinta Hyun Sun sambil menyatukan
kedua telapak tangannya memohon
Sungmin oppa menatap ke arah
Hyun Sun lalu menatap kearahku. Aku hanya menggeleng pelan, karena sejujurnya
aku pun bingung harus bagaimana.
“Chagiya...” panggil hyukie
oppa yang membuatku langsung menoleh ke arahnya. Kedua tanganku langsung
digenggamnya dan dia mencium tanganku yang ada digenggamannya, dapat ku rasakan
bahwa tanganku basah terkena air matanya.
“Oppa... gwaenchana,
uljimma...” ucapku sambil mengangkat wajahnya dan menghapus air matanya
“Aku bukan suami yang baik,
hwanie~ah. Kau pantas menghukumku,” ucapnya parau
“Shireo! Aku tidak akan
menghukummu, oppa. Bukankah kau tau, bahwa sesulit apapun keadaan yang
menyakitiku aku tetap akan mencintaimu.” Ucapku sambil tersenyum, dia pun
tersenyum sambil mengusap kedua tanganku yang ada diwajahnya.
“Hyun Sun~ah, sudahlah...
kami sudah memaafkanmu,” ucapku setelah selesai dengan hyukie oppa
“Ne, dan... mianhae, saat
itu aku sudah membentakmu.” Ujar Sungmin
Hyun Sun berdiri lalu
memelukku erat. “Gomawo eonnie... mianhae, aku sudah menamparmu. Jeongmal
mianhae,”
“Geure... bagaimana kalau
kita sarapan dulu, kalian pasti lapar. Kajja!” ajak Sungmin oppa. Lalu kami
berempat pun sarapan dengan suasana baru.
***
One weeks later...
Author POV
Semua orang sedang berada di
bandara Incheon, karena saat ini mereka akan melepas kepergian Sungmin kembali
ke Jerman.
Donghae dan Rae Suk lebih
memilih menetap di Korea, dan mungkin sesekali mereka akan kembali ke Paris.
“Hwanie~ah, oppa pergi dulu
ne..” pamit Sungmin pada hwanie
“Hyukie~ah, cepat buatkan
aku keponakan. Aku tidak sabar menunggu,” goda Sungmin pada hyukie. Hyukie
hanya membalas senyuman kikuk menahan malu.
“Hyung.. cepatlah menikah,
dan undang kami.” Ucap Donghae sambil memeluk Sungmin
“Arrasso... kalau begitu,
aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi,” ucap Sungmin lalu masuk ke dalam loby
penumpang
“Cha! Kita kembali...” ucap
hyukie sambil merangkul hwanie
EPILOG
Seorang yeoja sedang
memperhatikan seorang namja yang sedang tidur disampingnya, sejak tadi dia
memang tidak bisa tidur karena menginginkan sesuatu. Namun dia tidak berani
membangunkan sang namja, karena malam itu dia sudah membangunkan namja itu tiga
kali untuk memenuhi permintaanya yang aneh-aneh.
“Kenapa kau belum tidur,
hemm?” suara namja itu mengangetkan yeojanya yang sedang asyik memainkan games
di Iphone-nya. Yeoja itu menoleh dan tersenyum penuh arti.
“Aku tidak bisa tidur, oppa.
Emm...”
Namja itu bangkit dari
tidurnya dan mengenakan mantelnya. “Arraso.. kajja! Kali ini, apa yang kau
inginkan.. Nyonya Lee Rae Hwa?” tawar namja itu sambil mengulurkan tangannya.
Yeoja yang bernama Lee Rae Hwa atau biasa dipanggil hwanie, tersenyum lebar
lalu menerima uluran tangan dari namjanya. “Ayo.. kita berburu sup abalone, nae
naempyeon Lee Hyuk Jae,” seru hwanie senang lalu menggunakan mantel
Sepanjang perjalanan mereka
nikmati dengan diam, sesekali hwanie bermain dengan meniup kaca mobil dan
membuatnya berembun lalu menulis nama ‘hyukie & hwanie, ever’. Karena udara
sangat dingin malam itu, ditambah karena musim sudah memasuki musim dingin.
Terlihat dari beberapa tumpukan salju yang mengumpul ditepi jalan yang sunyi.
“Ya! Berhentilah mengotori
kaca mobilku,” protes hyukie ketika melihat tingkah hwanie. Hwanie menoleh dan
menatap hyukie jengkel, “Waeyo? Aku bosan,” gerutunya sambil mengerucutkan
bibirnya sambil melipat kedua tangannya didada.
Hyukie menghentikan mobilnya
tepat saat lampu merah menyala, lalu menatap yeojanya yang sedang menggerutu
tak jelas karena tegurannya. “Aigoo... aku hanya bercanda, kenapa kau sensitiv
sekali?” goda hyukie
Hwanie membalas tatapan
hyukie sesaat lalu membuang mukanya kearah lain sambil menggembungkan pipinya.
Hyukie yang merasa diacuhkan membalas perlakuan hwanie dengan mencubit kedua
pipinya gemas.
“Oppa..! appo...” protes
hwanie sambil memegangi kedua pipinya yang perih
“Itu balasan karena kau
mengacuhkan aku,” desis hyukie sambil kembali melajukan mobilnya. “Aku mau
pulang...” ucap hwanie lirih yang sukses membuat hyukie mengerem mobilnya
mendadak dan membuat kepala hwanie membentur dashbord mobil.
“Omo! Chagiya.. gwaenchana?”
tanya hyukie sambil menangkup wajah hwanie yang masih syok. Lalu tiba-tiba
hwanie menangis, “Kau jahat, oppa...” ucapnya disela-sela tangisan. Hyukie yang
panik langsung memeluk hwanie erat, “Mianhae.. aku tidak bermaksud menyakitimu.
Lagipula kenapa tiba-tiba kau memilih pulang lagi?” ucap hyukie menenangkan
hwanie sambil mengusap kepalanya perlahan
“Aku juga tidak tau, oppa...
tiba-tiba saja aku ingin pulang.” Ujar hwanie sambil melepaskan pelukan hyukie.
“Mungkin... ini permintaan aegy,” ucap hwanie lagi sambil mengusap perutnya
yang masih datar.
“Aegy~ya, lain kali kau
jangan menyusahkan appa, ne? Ini sudah ke-3 kalinya kau mempermainkan appa,
ckck.. tapi appa tetap menyayangimu. Jangan menyusahkan dan menyakiti eomma.
Arraso?” ucap hyukie sambil mengusap perut hwanie lalu mengecupnya pelan.
Hwanie hanya diam melihat sikap hyukie terhadap calon anak mereka yang sedang
tumbuh.
Hyukie mengangkat kepalanya
dan menatap hwanie, disaat wajah mereka akan mendekat tiba-tiba suara Iphone
hwanie yang berbunyi kembali menjauhkan mereka berdua. Hwanie melihat siapa
nama pemanggil di Iphone-nya. Lalu menekan tombol hijau dan me-laudspeaker
nya.
“Yeoboseyo...”
“Eonnie... oppa...!! aku
akan melahirkan cepatlah kemari, kalau tidak aku akan membenci kalian semua...
Arrkh...! palliwa!!” ucap suara disebrang sana dengan sedikit suara-suara
merintih.
Tanpa pikir panjang mobil
hyukiepun memutar balik menuju rumah sakit tempat dimana Hyun Sun akan
melahirkan anaknya. Saat sampai disana, sudah ada tuan dan nyonya Lee. Serta
ada Donghae dan Rae Suk. Wookie terlihat sangat gelisah sambil merapal do’a
untuk Hyun Sun.
Pintu ruang persalinan
terbuka, dan wookie langsung menghampiri Choi usia.
“Chukhahaeyo..! tuan kim,
istri anda melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan.” Ucap Choi usia
sambil tersenyum
“Apa.. aku boleh menemui
istri saya dok?”
“Boleh, dia sudah
dipindahkan ke ruang perawatan. Kalau begitu saya permisi,” ucap Choi usia.
“Gamsahamnida...!” seru wookie senang sambil berlari menuju ruang perawatan
Hyun Sun.
Hwanie dan hyukie menatap
box bayi yang berisi dua anak kembar yang sangat lucu.
“Aigoo.. oppa, mereka sangat
lucu. Lihat.. mereka berdua mewarisi alis wookie oppa, lalu bibirnya meawarisi
Hyun Sun. Lihat.. lihat.. pipi chubby mereka berdua. Neomu kyeopta...” seru
hwanie gemas. Hyukie hanya tersenyum lalu mengusap kepala hwanie.
“Ayo kita berdo’a, supaya
anak kita kembar..!” seru hwanie yang membuat hyukie membulatkan matanya.
“Haha... kau pasti kesulitan
mengurusi istrimu yang berubah manja karena tengah mengurus anak pertama
kalian,” ejek Donghae yang dibalas death glare dari hwanie
“Hyung.. jika kau kesulitan
mengurusi istrimu, kau bisa meminta bantuanku untuk menghindari permintaan
ngidam istrimu itu,” timpal wookie. “Ya! Kalian berdua, benar-benar...” ucap
hwanie kesal
“Gomawo, wookie~ah. Aku
hanya butuh kiat menghadapi sikapnya yang bisa berubah-ubah dalam sekejap dan
itu.... Awww” perkataan hyukie terhenti karena cubitan hwanie di perutnya
“Aish! Kalian ini berisik
sekali.. eonnie, kau membuat anakku kesulitan istirahat.” gerutu Hyun Sun yang
sudah sadar
“Mianhae.. aku tidak
bermaksud begitu, Hyun Sun~ah.” Ucap hwanie menyesal sambil membungkukan
badannya. Yang sontak membuat semua yang ada disitu tertawa, namun tawa mereka
sontak berhenti karena suara tangisan sikembar yang diberi nama. Kim Ryesun dan
Kim Ryehyun.
THE END
0 komentar