Missing you – Extra part 2
Author : Rina Chan
Cast :
-
Cho Kyuhyun
-
Kim Shin Yeong
-
Lee Donghae
Genre
: hurt/comfort, romance, merried life, chapter
Ost
: SHINee – An Encore
=========
Shin
Yeong berlari menuruni tangga ketika tidak menemukan putranya dan kini ia
semakin panik ketika tidak menemukan sosok kakaknya dikamar maupun diruang
kerja pria itu. Wajahnya kalut dan pikiran-pikiran negatif mulai berputar
memenuhi kepalanya.
“Tidak.
Tidak mungkin!” ujarnya frustasi hingga membuatnya duduk di kursi meja makan
dengan kedua telapak tangan menutup wajahnya.
Matanya
menyisir sudut ruangan yang bisa ia lihat hingga akhirnya pandangannya berhenti
pada sebuah kotak yang terletak diatas meja pantry. Dengan langkah ragu ia
membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah tabung alumunium didalamnya.
“Apa
ini?” tanyanya sambil membuka tabung tersebut dan mengeluarkan isinya.
Papa’s
Restaurant
Elishabeth
street No.108, VIP room 07
Shin
Yeong mengernyit sesaat sebelum berbalik menuju kamarnya untuk berganti pakaian
menuju alamat yang dituju.
Setelah
turun dari taksi dan membayar argonya, Shin Yeong mengernyit dan memastikan
bahwa alamat yang ditujunya adalah benar. Dia terkejut mengetahui bahwa
ternyata restaurant tersebut gelap dan tidak ada tanda-tanda orang didalam
sana.
Kepalanya
menoleh kekanan dan kekiri berharap ada seseorang yang lewat namun ternyata
harapannya tidak terwujud.
Selang
dua menit akhirnya ia memutuskan untuk memasuki restaurant tersebut.
“Oh
my God...” decaknya ketika mengetahui dekorasi restoran tersebut yang menipu.
Dari depan restoran ini terlihat sangat kecil dan sederhana namun jika sudah
masuk ke dalamnya maka kita akan berada disebuah restoran prancis pada umumnya.
Luas dan mewah.
“Excuse
me...”
Shin
Yeong memutar tubuhnya dan mengernyit ketika melihat seorang pelayan sedang
berdiri dihadapannya dengan kumis tebal dan pakaian formal.
“Mike?”
panggilnya sedikit ragu. Pasalnya sosok pelayan dihadapannya ini mirip sekali
dengan asisten kakaknya yang sudah sangat dekat dengannya seperti sosok kakak.
“Ehem!
Maaf, mungkin anda salah orang. Silahkan duduk pada kursi sesuai nomer pesanan
anda,” ujar si pelayan dengan sedikit paksaan mendorong Shin Yeong yang masih
memandangnya curiga.
Si
pelayan segera kembali ke dapur setelah memberikan segelas anggur pada Shin
Yeong yang lagi-lagi menatapnya tajam.
“Bagaimana?”
tanya sebuah suara ketika si pelayan terlihat gelisah.
“Kau
gila! Sudah ku bilang jangan aku yang menyamar sebagai pelayan!” serunya kesal.
Si
pemilik suara tertawa dan kembali melanjutkan aktivitasnya memasak, mengacuhkan
si pelayan yang kini melepas perlengkapan menyamarnya.
**
Di
tempat lain, tepatnya disisi restoran yang lainnya. Seorang pria dengan
senyumnya yang mengembang sempurna sedang asyik bercanda dengan putri
pertamanya dan mengacuhkan pria lain yang melihatnya iri.
“Donghae-ya,
dia sangat mirip dengannya.”
Donghae
hanya tersenyum dan masih meriksa gitar yang akan dipetiknya nanti. “Kau yakin
akan menyanyikannya?”
“Tentu
saja! Aku berusaha demi dirinya!” jawab Kyuhyun tegas.
“Hei,
bersiaplah. Makanan terakhir sudah diantarkan.”
Jin
masuk ke dalam ruangan tersebut dan memakai jas lalu mengambil Daeun tanpa
memperdulikan raut wajah kecewa Kyuhyun.
“Ayo!”
==Shin
Yeong==
Kesabaranku
perlahan menipis ketika akhirnya makanan terakhir dihidangkan dan sudah ku
lahap habis. Ingin rasanya aku mengejar pelayan gadungan tersebut dan
menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.
Belum
sempat aku menggapai pintu dapur. Tiba-tiba saja semua lampu padam dan hanya
menyisakan sebuah lampu sorot yang menyala tepat ditengah-tengah panggung.
Mataku
menyipit untuk melihat siapa sosok didepan sana.
Suara
petikan gitar perlahan terdengar ketika kakiku memutar langkah untuk mendekati
panggung tersebut.
Your
hand fits in mine like it’s made just for me
But
hear this in mind, it was meant to be
And
I’m joining up the dots with the freckles on your cheecks
And
it all makes sense to me...
Nafasku
tercekat ketika akhirnya orang tersebut mengangkat wajahnya ketika aku berada
tepat ditengah restoran.
I
know you’ve never loved the crinkles by your eyes when you smile
You’ve
never loved your stomach or your thighs,
The
dimples in your back at the bottom of your spine
But
I’ll love them endlessly..
Tangan
kananku terangkat menutup mulutku yang membuka dan mataku sukses berkaca
melihatnya tersenyum dan menyanyikan bait-bait tersebut dengan tulus.
I
won’t let these little things, slip out of my mouth
But
if i do
It’s
you, oh it’s you
They
add up to
I’m
in love with you
And
all these little things
Mataku
terpejam ketika ku rasakan pipiku akhirnya basah dan air mataku turun dengan
derasnya.
“Kim
Shin Yeong..”
Aku
kembali membuka mata meski pandanganku sedikit buram karena air mataku dan ku
yakini saat ini pria itu sedang berdiri dihadapanku dan mengusap air mata yang
masih mengalir disana.
Perlahan
dia berlutut dan memegang tanganku untuk dikecupnya.
“Kim
Shin Yeong, will you marry me?”
Dahiku
berkerut dan mengerjap beberapa saat sebelum memandangnya bingung.
“Bukankah
kita memang suami istri?”
Kali
ini ku lihat dia menampakkan wajah bingung dan segera berdiri menatapku.
“Tapi,
bukankah—“
“Aku
tidak pernah menandatangani surat cerai itu,” potongku cepat.
“Surat
itu ku letakkan di meja makan, apa kau tidak melihatnya?” sambungku sambil
menatap kedalam mata coklatnya.
**
“Tidak.
Aku tidak melihatnya.”
“Dia
sudah kalut terlebih dahulu dan tidak menyadari keberadaan surat itu.” Donghae
membuka suara dan muncul dari belakang panggung sambil melirik kearah Kyuhyun.
“Bahkan aku yang baru sampai saja langsung mengetahui keberadaan surat itu.”
Kyuhyun
meringis kecil mendengar sindirian Donghae. Ia menggaruk lehernya kikuk dan
menatap kearah Shin Yeong.
“Tapi
bagaimana bisa kau disini?” tanya Shin Yeong mengingat akan kakaknya yang
sangat tidak menyukai Kyuhyun. Sudah pasti ia tidak akan bisa selamat dengan
mudah.
“Aku
yang menyuruhnya kemari,”
Jin
muncul dengan menggendong Daeun yang tertawa lebar dalam balutan baju princess.
Tangan mungilnya menggapai seolah meminta sang ibu untuk menggendongnya. Jin
memberikan keponakan cantiknya pada Shin Yeong dan mendekati Kyuhyun.
“Aku
memberimu kesempatan. Tapi jika kali ini kau membuatnya sedih, maka aku tidak
akan segan untuk membunuhmu saat itu juga.” bisik Jin dengan nada dingin
diakhiri menepuk pundak pria itu sebelum kembali berdiri dibelakang adiknya.
Suasana
kembali hening, bahkan Daeun yang biasanya ramai berceloteh kini hanya diam
sambil memainkan bonekanya.
Kyuhyun
tersenyum dan mengambil langkah. Menarik istrinya ke pelukannya dan mengecup
seluruh wajah wanita itu. Membuat Daeun memekik karena tanpa sadar terjepit
diantara tubuh orang tuanya. Mike tertawa, Donghae hanya menggelengkan
kepalanya dan Jin menarik tubuh adiknya supaya sadar bahwa anak mereka
terjepit.
Shin
Yeong yang sadar segera menenangkan putrinya dan memukul bahu suaminya cukup
kencang.
“Kalau
begitu kami pergi dulu,” Kyuhyun memeluk pinggang istrinya yang masih sibuk
menenangkan Daeun.
“Hati-hati
di jalan!” Mike berseru sambil melambaikan tangan. Donghae ikut melambaikan
tangan tanpa berkata apapun, sedangkan Jin hanya tersenyum melepas kembali
kepergian adiknya.
“Manis
sekali.”
Shin
Yeong tersenyum ketika Kyuhyun mendekat dan memakaikan seatbelt padanya. “Ya,
persis sepertimu ketika tidur.” Kyuhyun ikut tersenyum lalu mengecup dahi
istrinya dan melajukan mobilnya menuju hotel tempatnya menginap.
Inilah
kisah kami. Dua orang yang dipertemukan semesta dalam satu takdir. Dia dengan
ceritanya dan aku juga begitu. Kami dipertemukan dalam sebuah rangkaian cerita
yang berliku.
End
Aku
telah jatuh cinta padanya. Aku mencintai dia yang mencintaiku dengan sederhana,
dengan cara yang diluar logika dan segala ketulusan hatinya.
You
are my end and my beginning. Even when I’m lose I’m winning. Cause I give you
all of me and you give me all of you. –Cho Kyuhyun
==_=_=_=_==
Hanya ingin menumpahkan pikiran
yang menggantung sejak menulis FF ini.
Only for fun, sebelum lanjut ke
yang lain...
Enjoy it... :p
=[Bonus
iseng all cast]=
Nging...
nging...
Para
staff sedang sibuk membereskan tempat yang sebentar lagi akan digunakan untuk
konfrensi reader cerita.
Suara
mic yang nyaring membuat semua orang sontak menutup telinganya. Sedangkan orang
yang memegang mic tersebut hanya memamerkan giginya setelah minta maaf.
Plak!
“Kau
ini! Bisa diam tidak? Sejak tadi kau sibuk memainkan mic!” seru seorang gadis
setelah membuat orang itu kesakitan akibat pukulannya. “Maaf,” balas orang itu
masih dengan mengusap bekas pukulan si gadis.
Pertengkaran
mereka berhenti karena salah satu staff menyuruh mereka bersiap dibelakang
panggung.
“Oke!
Ready? Five.. four.. three.. two.. one...!”
Suara
tepuk tangan segera menggema mengiringi sepasang manusia yang berjalan menaiki
panggung.
“Annyeong
haseyo!” sapa mereka berdua semangat. Nyaris berteriak hingga membuat mic
berdengung.
“Nde,
naneun Kim Taehyung imnida!” Taehyung membungkuk hormat
“Naneun
Lee Mikki imnida! Kami berdua akan menjadi host diacara ini. Bukankah begitu?”
Taehyung
mengangguk mengiyakan. “Kami disini ingin mengajukan beberapa pertanyaan yang
mungkin reader tanyakan hingga membuat penulis beberapa kali makan genteng (?)”
“Kalau
begitu, bagaimana jika kita langsung memanggil para cast dari cerita tadi? Ini
dia para cast cerita ‘Missing You’!!” Mikki berseru memanggil cast dan segera
duduk disamping Taehyung ditempat yang sudah disediakan.
Para
cast masuk dengan berbagai macam ekspresi dan duduk dengan ekspresi yang masih
berbeda pula.
“Hallo
selamat malam, silahkan perkenalkan diri kalian,” sapa Mikki ketika semua cast
sudah duduk.
“Mereka
sudah kenal, bahkan sangat kenal dengan kami, untuk apa kami memperkenalkan
diri lagi?” ucap Kyuhyun acuh membuat cast lain menahan tawa termasuk Taehyung,
kecuali Mikki yang langsung menatap tajam kearah Kyuhyun.
“Bagaimana
jika langsung pada beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan reader?” sela Shin
Yeong mencoba melerai.
Taehyung
berdehem kemudian memulai membacakan pertanyaan pertama. “Banyak reader yang
awalnya bingung dengan alur cerita ini, bagaimana tanggapan kalian?”
Donghae
mengambil mic dan berdehem sejenak. “Sejujurnya penulis cerita ini juga tidak
menyangka jika tulisannya jadi seperti itu.”
“Maksud
anda?” semua mata langsung memandang kearah Donghae.
“Begini,
saat penulis me-request cover dia sudah mengkonsep cerita ini dengan genre hurt
bahkan cenderung sad. Suatu hari penulis kehilangan mood dan membaca beberapa
cerita genre detectiv hingga lahirlah cerita ini.” Mereka mengangguk serentak
dan saling membenarkan.
“Hyung,
apa kau kekasih si penulis? Kenapa kau bisa menjelaskan dengan sedetail itu?”
tanya Kyuhyun.
Donghae
mengerjap sesaat dan menunjukkan Iphone yang sejak tadi dihadapannya ke arah
Kyuhyun. “Aku hanya membaca pesan yang dikirimkan penulis padaku, Kyu. Dia
mengancam akan memecahkan Iphone-ku jika aku tidak membacakannya,” ujarnya
polos membuat semua orang tertawa. *penulis sigh to Donghae*
“Oke,
pertanyaan kedua. Pertanyaan ini khusus untuk Shin Yeong, Kyuhyun dan Donghae.
Ada reader yang bertanya tentang beberapa cerita tentang kalian yang belum
selesai, bagaimana nasib cerita tersebut?”
“Ahhh
untuk itu, kami sangat menyesal karena penulis sendiri... ng... sebentar,” Shin
Yeong menggeser layar Iphone-nya. “Ah, katanya, dia akan menghapus semua cerita
yang belum selesai tersebut karena akan diedit ulang. Begitu katanya,” Shin
Yeong tersenyum dan mengerjap pada Mikki.
“Waah
sayang sekali jika begitu,” gumam Jin sambil menutup botol minumnya. “Bukankah
melelahkan, karena ku dengar ada tiga cerita yang belum tamat?” tanyanya dengan
menatap kearah tiga cast utama.
Shin
Yeong mengangkat bahu acuh. “Itu urusannya, kita hanya cast jadi tidak
mengurusi hal seperti itu!” jawab Kyuhyun. Donghae mengangguk setuju.
“Lalu,
ada kabar bahwa dalam waktu dekat jika cast dalam cerita ini akan menjadi cast
dicerita berikutnya? Eyy, jika kabar ini benar berarti kita juga!” Taehyung
menggerutu kesal dan mengalihkan pandangannya pada para cast lain.
“Aku
tidak tau, karena penulis sendiri sudah kembali sibuk study.” ucap Donghae yang
sebelumnya fokus menatap Iphone.
“Tunggu
dulu, dia masih study? Jangan bilang selama ini yang menulis cerita masih bocah,”
sela Kyuhyun tak percaya. “Eyy, jinjja! Sulit dipercaya” gumamnya.
“Tapi
disini dia mengatakan akan berusaha menulis cerita yang baru karena ide sudah
membayang dikepala,” ujar Shin Yeong sambil menggeser layarnya. “Jika yang
menulis masih bocah, apa kau menerima karaktermu dicerita tadi, Oppa?” tanyanya
pada Heechul.
“Seperti
kata Kyuhyun, itu urusannya dan kita hanya cast jadi tidak mengurusi hal itu,”
Heechul menjawab bijak. “Lagipula untuk cerita yang akan datang, penulis akan
membuat cerita yang saling bertautan. Cerita series. Genrenya school life,” sambungnya.
“Ahh
begitu, waw! Aku tidak sabar!” seru Mikki
“Ku
dengar akan ada cast baru lagi, apa benar?” tanya Kyuhyun pada kedua host.
“Hei!
Seharusnya kami yang bertanya bukan kau, Hyung!” ucap Taehyung.
“Memangnya
kenapa? Bukankah kalian juga cast?” balas Kyuhyun dan membuat Taehyung bungkam.
“Oke-oke,
cukup sampai disini. Intinya dalam waktu entah kapan kalian para reader akan
membaca cerita tentang kami lagi dengan genre school life yang dikemas secara
menarik. Sampai jumpa lagi dan selamat malam, bye-bye...”
Semua
orang memandang Mike yang dengan santainya mengakhiri sesi tersebut dan berlari
menuju backstage menghindar dari Taehyung dan Mikki yang berlari mengejarnya.
Anggota
cast lain memilih diam ditempat dan sibuk menggeser layar ponselnya membaca
text yang dikirimkan dari penulis pada mereka tentang bagaimana laur cerita
selanjutnya.
Dan
akhirnya tulisan absurd ini berakhir. Sekian. Tamat. The end. Bye2.
*perlahan
tirai mulai menutup--*
“Tunggu!”
Shin Yeong berseru kencang membuat penutupan tirai berhenti.
“Ekhm
ekhm, aku hanya ingin berharap agar kalian tidak bosan untuk membaca cerita
kami, okay?” ucapnya sambil mengerling dan tersenyum.
*Kyuhyun
lambai-lambai gaje dibelakang Shin Yeong*
*Donghae
pasang muka absurd disisi Shin Yeong*
*Jin
asal lewat meski kamera belum mati*
*Heechul
sibuk benerin rambutnya*
1 komentar