it's my new world

follow your heart

Latest Posts

My limited girl [part 1]

By 23.55 ,



Author : Rina Chan
Cast : Cho Kyuhyun
           Kim Shin Yeong
           Henry Lau
Other cast : silahkan cari sendiri, ^^
Genre : comedy, romance, family, chapter

Annyeong.. ^^
Author comeback dengan karya baru, kali ini castnya si maknae evil. Semoga kalian suka, dan jangan lupa di RCL. Gomawo.. ^^
((Beware of ranjau typo))

========Happy Reading========

Cuaca pagi itu di kota Seoul sedikit mendung dengan rintik-rintik hujan kecil yang sesekali turun tanpa di duga. Dan itu membuat semua penduduk Seoul harus selalu membawa payung untuk berjaga-jaga jika hujan turun secara tiba-tiba.
Seorang yeoja sedang menunggu kedatangan bis yang akan mengantarkannya ke kediaman keluarga Cho, terlihat gelisah sambil sesekali melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya sambil merapatkan jaketnya karena udara dingin yang berhembus.
“Aigoo... aku bisa terlambat,” desisnya pelan
Setelah menunggu lima menit lebih lama, akhirnya bis yang dia tunggu pun datang. Dengan cepat dia menaiki bus itu, lalu mencari tempat duduk setelah membayar ongkos.
Nama yeoja itu adalah Kim Shin Yeong, dia biasa disapa yeongie. Alasan dia datang ke kediaman keluarga Cho adalah... karena tuan dan nyonya Cho menyuruhnya untuk menemani putra mereka yang bernama Cho Kyuhyun.
Bukan tanpa alasan tuan dan nyonya Cho meminta seperti itu, karena disatu sisi Kyuhyun dan yeongie sudah bersahabat sejak kecil. Bahkan walaupun mereka sudah dewasa, mereka tetap bersahabat.
Ahh..! yeongie juga bersahabat dengan Henry, dia adalah saudara Kyuhyun. Lebih tepatnya, Kyuhyun adalah sepupu jauh Henry. Dan mereka selalu bersama-sama hingga sekarang.

@Cho family house
Yeongie POV
Ku percepat langkahku ketika sudah sampai di halaman rumah kyunie. Gerimis yang turun membasahiku tidak ku perdulikan karena aku harus terburu-buru.
Aish! Kenapa aku masih harus menjaganya?! Umurnya kan sudah dua puluh lima tahun, dia sudah cukup besar untuk menjaga dirinya sendiri. Gerutuku ketika sudah sampai di teras rumah kyunie.
“Omo! Yeongie~ah, kau sudah sampai? Ayo masuk, dan keringkan tubuhmu. Kau pasti kedinginan karena terkena hujan,” ajak Cho ahjumma setelah aku menekan bel pintu. Aku mengikuti langkahnya menuju ke dalam rumah.
“Mianhae aku selalu merepotkanmu, yeongie~ah. Sudah dua hari Kyuhyun sakit dan sulit untuk makan, dia mau makan jika kau yang menyuapinya.” Ucap Cho ahjumma sambil meletakkan secangkir teh hangat di hadapanku
“Ah.. gwaenchana, aku sudah terbiasa dengan sikap manjanya itu. Kalau begitu, apa bisa aku langsung ke kamarnya dan menyuapi bayi besar itu makanan?” tanyaku sambil menekankan suara pada kata ‘bayi besar’. Cho ahjumma tertawa pelan lalu pergi ke dapur dan kembali dengan membawa nampan berisi bubur dan segelas susu. Aku menerimanya dan langsung bergegas ke kamar Kyuhyun.
Brakk..!
Aku membanting pintu kamarnya dengan sedikit kasar dan itu membuat sang penghuni tersentak dan langsung melihat ke arah pintu.
“Yeongie~ah... bogoshipo,” serunya sambil berlari ke arahku dan langsung memelukku sehingga aku nyaris terhuyung
“Ya! Singkirkan tubuhmu dari ku, kau benar-benar menyebalkan!” umpatku sambil berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Dengan berat hati dia pun melepaskan pelukannya, lalu aku menuju meja kecil yang ada di sudut kamarnya dan meletakkan nampan yang ku bawa.
Aku kembali menatap ke arahnya sambil berkacak pinggang. Dan dia hanya membalas tatapanku dengan senyuman tanpa dosa, lalu kembali mendekatiku dan memelukku erat.
“Ya! Paboya... lepaskan pelukanmu! Dasar namja evil..!!” umpatku sambil mencoba melepaskan pelukannya
“Kyunie~ah, aku.... ah! Yeongie~ya,” panggil seseorang yang langsung membuatku menoleh ke arah pintu dan melihat Henry disana yang melihat ku sedang di peluk oleh Kyuhyun.
“ah.. mochi oppa, annyeong...” sapaku padanya. Mochi adalah panggilan kecilku padanya.
Kyuhyun mengikuti arah pandanganku menatap mochi oppa, seketika itu dia melepas pelukannya dan berdiri sambil merangkulku. “Sedang apa kau kemari, kau mengganggu kami saja,” protes kyunie

Kyuhyun POV
Aish! Mochi jelek itu mengganggu acaraku yang sedang bermanja-manja dengan yeongie. Aku hanya menampakkan death glare ku kepada si Mochi jelek itu. “Ya! Apa kau tuli, eoh? Aku tanya sedang apa kau kemari, setauku kau sedang berada di Jerman.” Sentakku yang membuatnya langsung terkejut dan mendekati kami lalu melepaskan rangkulanku pada yeongie dan menarik yeongie menjauhi ku.
“Omo! Apakah ini Kim Shin Yeong? Si yeoja kecil yang menyeramkan dan dingin?” tanyanya tidak percaya
Pletakk..!
Sebuah pukulan dari yeongie sukses mengenai kepalanya dan itu refleks membuatku tertawa terbahak-bahak. Haha.. sangat lucu.
Bluk..!
Sebuah bantal sukses mengenai wajahku dan membuatku berhenti tertawa. “Diam kau, evil!” desis Mochi setelah puas membuatku berhenti menertawainya dengan melempar bantalku. “Yeongi~ah, kajja! Kita pergi dari sini,” ajak Mochi sambil menarik yeongie namun aku pun dengan sigap menarik tangan kiri yeongi yang bebas. Dan akirnya aku dan si Mochi jelek saling menarik yeongie.
“Dia datang kesini untuk.. aku.. Mochi jelek, lepaskan dia!” desisku
“Shireo! Kau seharusnya mengalah padaku, evil tua...”
Aku semakin menarik yeongie ke arahku ketika dia menyebutku dengan sebutan ‘evil tua’.
“Omo! Apa yang kalian berdua lakukan?! Kalian menyakiti yeongie. Yeongie~ah, gwaenchana?” tanya eomma yang datang ke kamarku karena mendengar keributanku dengan Henry. Aku refleks melepaskan genggamanku dan itu membuat Henry terjungkal sedangkan yeongie hanya terduduk lemas sambil sesekali merintih.
“Yeongie~ah, mianhae... aku tidak bermaksud menyakitimu..” ucapku sambil mendekatinya lalu memijat lengannya yang mungkin memerah karena ulahku
Henry pun mendekati yeongie dan meminta maaf lalu melakukan hal yang sama denganku

Author POV
“Kalian ini.. dari dulu selalu tidak berubah, kalian sudah dewasa seharusnya kalian melindungi yeongie sebagai seorang laki-laki. Bukan malah sebaliknya, kalian selalu menyusahkan dia,” ujar Cho ahjumma
“Gwaenchana... aku sudah terbiasa dengan tingkah mereka,” sahut yeongie
“Ani.. ani... ini tidak benar, yeongie~ah. Mereka seharusnya yang menjagamu dan melindungimu, bukan sebaliknya. Geure.. bagaimana kalau salah satu dari kalian aku pilih untuk menjadi suami bagimu?” usul Cho ahjumma yang sukses membuat yeongie membulatkan matanya sementara Henry dan Kyuhyun hanya saling bertatapan sambil mengeluarkan smirk masing-masing.
“Mwo?! Ahjumma.. kau tidak sedang melucu bukan?” sahut yeongie mencoba menolak. “Waeyo? Apa kau tidak suka untuk memilih salah satu dari mereka untuk dijadikan suamimu?” tanya Cho ahjumma.
Yeongie melihat ke sisi kanan dan kirinya dengan tatapan bingung, sedangkan Kyuhyun dan Henry masih saling pandang sambil memikirkan sesuatu. Yeongie bergidik ngeri melihat ekspresi wajah mereka. Aku pasti sudah salah mendengarnya, ne! Ini pasti salah. Pikir yeongie dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
“Apa kalian bedua setuju dengan usulku?” tanya Cho ahjumma kepada Henry dan Kyuhyun. Seketika itu, kedua namja itu menatap ke arah yeongie yang sedang tertunduk lesu lalu mengangguk mantap.
“Geure... kalau begitu, aku akan membicarakan ini dengan orang tuamu. Yeongie~ah,” ucap Cho ahjumma lalu berlalu meninggalkan mereka bertiga yang masih duduk di lantai.

Henry POV
Akhirnya, setelah aku menunggu sekian lama Cho haelmoni mengatakannya juga. Tapi aku sadar, sainganku pun bukanlah lawan yang lemah. Ya! Sainganku untuk mendapatkan yeongie adalah seorang Cho Kyuhyun, seorang namja yang sangat terkenal sejak masih SMP karena kecerdasannya.
Bahkan sekarang, dia sudah menjadi seorang CEO muda yang sukses di umurnya yang baru menginjak dua puluh lima tahun. Apa aku bisa mengalahkan semua kelebihannya?
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku cepat mengusir semua pikiran tentangnya yang mulai mengintimidasiku, aku juga punya kelebihan dalam hal bermain musik. Aku pasti bisa mengalahkannya dan memiliki yeongie menjadi istriku.
“Yeongie~ah, apa masih sakit?” tanyaku pada yeongie yang masih menundukkan kepalanya karena keputusan Cho haelmoni. Dia mengangkat kepalanya lalu menggeleng pelan, “Gwaenchana.” Jawabnya.
“Geure... bisakah kau membantuku? Kau tau kan, aku tidak terlalu pintar dalam hal membersihkan kamar.” Ucapku memohon padanya
Yeongie berdiri dan menepuk-nepuk bajunya pelan, “Ne, aku mau..”
Aku ikut berdiri disampingnya dengan menyunggingkan senyum puas, namun ketika hendak melangkah tanganya ditarik oleh Kyuhyun hingga dia nyaris terjungkal karenanya. “Kau sudah besar, untuk apa kau memintannya untuk membereskan kamarmu? Jika kau membutuhkan seseorang untuk membantumu untuk membereskan kamarmu yang seperti gudang itu, aku akan panggilan Han ahjumma untukmu.” Ujarnya
Aku hanya menekuk wajahku sebal karena perkataanya, “Tapi dia tidak menolak untuk membereskan kamarku, kenapa kau yang malah melarangnya?” ucapku geram
“Ya! Kau..”
“Kalian berdua, bisa tidak hentikan perdebatan yang tidak berguna seperti ini!” ucap yeongie jengkel sambil menatapku dan Kyuhyun secara bergantian dengan tatapan tajamnya lalu pergi meninggalkan kami

~@@@~

Shin Yeong POV
Aku langsung membaringkan tubuhku di tempat tidurku yang nyaman ketika aku sudah kembali ke apartementku. Ahh.. menyenangkan sekali, hari ini benar-benar membuatku kesal.
Harus ku akui, aku memang sudah berteman sejak kecil hanya saja kenapa aku juga harus memilih salah satu dari mereka yang sejak kecil tidak menarik perhatianku sama sekali! atau mungkin karena aku tidak memperhatikan mereka ya?, gumamku.
Dari setiap berita yang ku dengar mereka berdua termasuk ke dalam daftar namja yang mempunyai banyak fans dengan talenta masing-masing, wajah mereka pun tidak terlalu jelek.. mungkin termasuk kategori tampan? Manis? Emm.. ah! Entahlah.

Tok.. tok.. tok...

Suara ketukan di pintu apartementku membuatku terpaksa turun dari ranjangku yang hangat dan menuju ke pintu apartement.
“Yeongie~ah...!!”
Ahh~ suara ini, suara yang sudah tidak ku dengar sejak aku memutuskan untuk hidup mandiri dan pergi dari rumah. “Ne, eomma..” jawabku sambil mengajaknya masuk dan membawakan beberapa bungkus plastik yang dibawanya. Aku jamin, pasti isinya adalah makanan dan beberapa cemilan. Pikirku.
“Kau tau, eomma sangat senang ketika mendengar Cho Hana ingin kau memilih dan menikahi satu dari kedua namja yang selama ini dekat denganmu.” Ucap eomma sambil berseri-seri. Aku hanya bisa menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan melalui mulut.
“Eomma... tidak bisakah, aku menolak ini semua?” tanyaku memohon
“Waeyo? Apa kau tidak suka menikahi salah satu dari mereka?” tanya eomma
“Ne, mereka semua sudah ku anggap sebagai oppa kandungku dan aku... aku tidak bisa memandang mereka berdua menjadi sosok pria,”
Pletak..!
“Aww... eomma, appo..” desisku merasakan keningku yang perih terkena pukulannya. “Paboya! Apa kau tidak tau, kalau banyak sekali yeoja yang menginginkan mereka berdua untuk dijadikan suami. Dan kau? Kau seharusnya merasa beruntung karena kau tidak perlu bersusah payah seperti yeoja yang lain...” jelas eomma panjang lebar, sementara aku hanya diam sambil memperhatikan eomma yang terus membangga-banggakan mereka berdua.

Keesokan harinya...
@Kyunghee University

Author POV
Suasana pagi ini sedikit cerah walau sesekali awan mendung menutupi sinar matahari. Meskipun suasana cerah hari ini, tapi tidak dengan suasana hati yeongie yang saat ini merasa sangat buruk.
Bayangkan saja... saat akan berangkat kuliah dia kembali diperebutkan oleh Kyuhyun dan Henry yang akan mengantarkannya. Karena kejadian itu, dia terlambat di jam pelajaran Park songsaenim. Dan sekarang, sahabatnya yang bernama Park Hyojin terus menerus bertanya tentang perkembangan hubungan yeongie dengan kedua namja yang sangat terkenal di kampusnya itu.
Memangnya siapa yang tidak mengenal Cho Kyuhyun dan Henry Lau di kampus ini? Mereka berdua adalah mahasiswa kampus ini, walau saat akan menginjak semester 4 Henry pindah karena harus mengikuti orang tuanya yang sedang menjalani bisnis di China. Tapi tetap saja, namanya masih tenar hingga sekarang.
“Park Hyojin..” panggil yeongie
“Ne?”
“Jika kau diharuskan memilih antara menikah dengan Kyuhyun oppa atau Henry oppa, mana yang kau pilih?” tanyanya
Sesaat Hyojin terdiam sambil memikirkan pertanyaan yeongie. “Aku pilih... Kyuhyun oppa? Eh! Ku rasa Henry oppa juga tidak buruk, ah.. ini pilihan yang sulit untuk diputuskan.” Ucap Hyojin frustasi sambil menggembungkan pipinya
“Kau saja susah untuk memilih salah satu dari mereka, apalagi aku?” gumam yeongie pelan
“Ah! Bagaimana kalau kau menikahi keduanya sekaligus?”
Plakk..!
“Aww.. appo, memangnya kenapa? Bukankah usulku bagus,” protes Hyojin
“Ya! Mana ada hal yang seperti itu, kau gila!” desis yeongie yang merapikan buku-bukunya. “Kau mau kemana?” tanya Hyojin
“Pulang.. bukankah Kim songsaenim tidak akan datang?” jawab yeongie. Hyojin hanya mengangguk lalu menyusul yeongie yang sudah berjalan terlebih dahulu.
Mereka berdua terus berbincang-bincang hingga sampai keluar gedung kampus dan mendapati banyak kerumunan mahasiswa.
“Ada apa? Kenapa semua mahasiswa ini seperti ini?” tanya Hyojin pada salah satu mahasiswa dari kerumunan itu. “Ada Kyuhyun sunbaenim dan Henry sunbaenim..” jawabnya
Hyojin mengalihkan pandangannya ke arah yeongie yang sempat terkejut karena jawaban mahasiswa itu, lalu dia bergegas menarik lengan Hyojin untuk mencari jalan pulan yang lain supaya tidak bertemu dengan mereka.

Shin Yeong POV
Aish! Kenapa mereka berdua terus saja bersikap sok manis seperti itu, itu menyebalkan! Tidakkah mereka sadar, bahwa aku tidak menyukai sikap mereka yang seperti itu?!, pikirku.
“Ya! Kim Shin Yeong, bisakah kau lepaskan cengkramanmu pada lenganku yang nyaris remuk karenamu?” ucap Hyojin membuatku tersadar bahwa sejak tadi aku menggenggam lengannya dengan keras. “Mianhae...”
“Gwaenchana, ahh~ apa kau akan terus menghindar seperti itu? Mereka berdua pasti akan terus berusaha untuk mendapatkanmu,” ujarnya
“Arraso.. tapi, aku tidak suka jika mereka seperti itu. Sifat mereka yang langsung berubah menjadi sok manis dan peduli padaku, itu sangat menjijikkan..” desisku
“Kalau kau tidak suka dengan mereka, kenapa tidak mencarikan mereka yeojachingu saja?” ucap Hyojin yang langsung membuatku menghentikan langkahku. Ya! Dia benar, kenapa aku tidak mencarikan yeojachingu untuk mereka saja? Pikirku.
Seketika itu sudut bibirku tertarik keatas sambil membuat smirk yang menakutkan, namun tiba-tiba bayangan wajah eomma dan Cho ahjumma muncul, dan smirk-ku pun langsung lenyap. “Aku tidak bisa..” ucapku frustasi
“Waeyo? Ku pikir tadi kau sudah sangat senang saat smirk mu itu keluar, dan ku yakin! Kau sudah menemukan sebuah ide,”
“Ne, tapi bayangan eomma dan Cho ahjumma membuatku mengurungkan niatku itu.” Ujarku lesu
“Lalu? Apa rencanamu?” tanya Hyojin. Dan ku jawab dengan gelengan lemah.
“Geure... bagaimana kalau lebih baik kita makan es krim dahulu? Wajahmu saat ini benar-benar menyedihkan..” ucap Hyojin sambil menarikku pergi

~@@@~

Kyuhyun POV
Setelah mencarinya ke seluruh penjuru kampus, aku langsung memacu mobilku mencarinya disepanjang jalan. Aku tidak ingin kalah darinya, yeongie pasti akan ku dapatkan.
Entah sejak kapan perasaan ini muncul tapi yang aku tau, dan yang saat ini aku rasakan adalah aku harus melindunginya dan menjaganya. Aku egois? Memang.
Aku mengenal yeongie saat umurku delapan tahun, saat itu.. aku adalah anak yang pendiam dan terkesan suka menyendiri. Tapi, tidak dengannya.. dia adalah temanku yang selalu menghiburku dan bahkan dia selalu melindungiku disaat anak-anak lain menggangguku.
Saat kami masih kelas lima sd, ku lihat dia menangis karena dia diganggu oleh anak kelas enam. Dan sejak saat itu, aku mulai memiliki keberanian untuk melindunginya. Ditambah lagi, sifatnya yang peduli kepada orang lain. Dia bahkan selalu mementingkan kepentingan orang lain dari pada kepentingannya sendiri. Ahh~ benar-benar tipe yeoja yang ku suka.
“Ya! Apa kau sedang melamun? Perhatikan jalannya...” protes Henry, yang baru ku sadari dia ikut mobilku.
Mengenai dia, dia adalah sepupuku. Dia juga dekat dengan yeongie, karena saat itu kami satu sekolah. Aku, dia dan yeongie memang sudah dekat sejak kecil. Jadi kami lebih suka menghabiskan waktu bersama dari pada dengan teman-teman yang lain.
“Ya! Apa kau, menyetujui hal ini?” tanyaku padanya
“Wae? Apa kau kalah sebelum bertanding?” ujarnya menyindir
“Ani.. hanya saja, aku berfikir... kau akan takut melawanku. Dan aku takut, kau akan menangis karena kalah olehku. Haha...” ucapku bangga. Ya! Dalam hal apapun aku memang selalu unggul dalam mengalahkannya, jadi pasti kali ini aku bisa mengalahkannya juga.
“Cih! Pede sekali kau, Tuan Cho... kita liat saja! Aku bukan seperti yang kau kenal dulu,” desisnya
“Jinjja? Kalau begitu... kita lihat saja, siapa dari kita yang akan mendapatkannya..”
“Baik!”
Tunggu aku yeongie... aku akan mendapatkanmu, dan membuat sepupuku ini menahan malu karena ucapannya meremehkanku. Pasti... kau akan menjadi milikku..

TBC







You Might Also Like

0 komentar