My limited girl [part 1]
Author : Rina Chan
Cast : Cho Kyuhyun
Kim Shin
Yeong
Henry Lau
Other cast : silahkan cari sendiri, ^^
Genre : comedy, romance, family, chapter
Annyeong.. ^^
Author comeback dengan
karya baru, kali ini castnya si maknae evil. Semoga kalian suka, dan jangan
lupa di RCL. Gomawo.. ^^
((Beware of ranjau
typo))
========Happy
Reading========
Cuaca pagi itu di kota
Seoul sedikit mendung dengan rintik-rintik hujan kecil yang sesekali turun
tanpa di duga. Dan itu membuat semua penduduk Seoul harus selalu membawa payung
untuk berjaga-jaga jika hujan turun secara tiba-tiba.
Seorang yeoja sedang
menunggu kedatangan bis yang akan mengantarkannya ke kediaman keluarga Cho, terlihat
gelisah sambil sesekali melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya sambil
merapatkan jaketnya karena udara dingin yang berhembus.
“Aigoo... aku bisa
terlambat,” desisnya pelan
Setelah menunggu lima
menit lebih lama, akhirnya bis yang dia tunggu pun datang. Dengan cepat dia
menaiki bus itu, lalu mencari tempat duduk setelah membayar ongkos.
Nama yeoja itu adalah
Kim Shin Yeong, dia biasa disapa yeongie. Alasan dia datang ke kediaman
keluarga Cho adalah... karena tuan dan nyonya Cho menyuruhnya untuk menemani
putra mereka yang bernama Cho Kyuhyun.
Bukan tanpa alasan
tuan dan nyonya Cho meminta seperti itu, karena disatu sisi Kyuhyun dan yeongie
sudah bersahabat sejak kecil. Bahkan walaupun mereka sudah dewasa, mereka tetap
bersahabat.
Ahh..! yeongie juga
bersahabat dengan Henry, dia adalah saudara Kyuhyun. Lebih tepatnya, Kyuhyun
adalah sepupu jauh Henry. Dan mereka selalu bersama-sama hingga sekarang.
@Cho family house
Yeongie POV
Ku percepat langkahku
ketika sudah sampai di halaman rumah kyunie. Gerimis yang turun membasahiku
tidak ku perdulikan karena aku harus terburu-buru.
Aish! Kenapa aku masih
harus menjaganya?! Umurnya kan sudah dua puluh lima tahun, dia sudah cukup
besar untuk menjaga dirinya sendiri. Gerutuku ketika sudah sampai di teras
rumah kyunie.
“Omo! Yeongie~ah, kau
sudah sampai? Ayo masuk, dan keringkan tubuhmu. Kau pasti kedinginan karena
terkena hujan,” ajak Cho ahjumma setelah aku menekan bel pintu. Aku mengikuti
langkahnya menuju ke dalam rumah.
“Mianhae aku selalu
merepotkanmu, yeongie~ah. Sudah dua hari Kyuhyun sakit dan sulit untuk makan,
dia mau makan jika kau yang menyuapinya.” Ucap Cho ahjumma sambil meletakkan
secangkir teh hangat di hadapanku
“Ah.. gwaenchana, aku
sudah terbiasa dengan sikap manjanya itu. Kalau begitu, apa bisa aku langsung
ke kamarnya dan menyuapi bayi besar itu makanan?” tanyaku sambil menekankan
suara pada kata ‘bayi besar’. Cho ahjumma tertawa pelan lalu pergi ke dapur dan
kembali dengan membawa nampan berisi bubur dan segelas susu. Aku menerimanya
dan langsung bergegas ke kamar Kyuhyun.
Brakk..!
Aku membanting pintu
kamarnya dengan sedikit kasar dan itu membuat sang penghuni tersentak dan
langsung melihat ke arah pintu.
“Yeongie~ah...
bogoshipo,” serunya sambil berlari ke arahku dan langsung memelukku sehingga
aku nyaris terhuyung
“Ya! Singkirkan
tubuhmu dari ku, kau benar-benar menyebalkan!” umpatku sambil berusaha
melepaskan diri dari pelukannya. Dengan berat hati dia pun melepaskan
pelukannya, lalu aku menuju meja kecil yang ada di sudut kamarnya dan
meletakkan nampan yang ku bawa.
Aku kembali menatap ke
arahnya sambil berkacak pinggang. Dan dia hanya membalas tatapanku dengan
senyuman tanpa dosa, lalu kembali mendekatiku dan memelukku erat.
“Ya! Paboya...
lepaskan pelukanmu! Dasar namja evil..!!” umpatku sambil mencoba melepaskan
pelukannya
“Kyunie~ah, aku....
ah! Yeongie~ya,” panggil seseorang yang langsung membuatku menoleh ke arah
pintu dan melihat Henry disana yang melihat ku sedang di peluk oleh Kyuhyun.
“ah.. mochi oppa, annyeong...”
sapaku padanya. Mochi adalah panggilan kecilku padanya.
Kyuhyun mengikuti arah
pandanganku menatap mochi oppa, seketika itu dia melepas pelukannya dan berdiri
sambil merangkulku. “Sedang apa kau kemari, kau mengganggu kami saja,” protes
kyunie
Kyuhyun POV
Aish! Mochi jelek itu
mengganggu acaraku yang sedang bermanja-manja dengan yeongie. Aku hanya menampakkan
death glare ku kepada si Mochi jelek itu. “Ya! Apa kau tuli, eoh? Aku tanya
sedang apa kau kemari, setauku kau sedang berada di Jerman.” Sentakku yang
membuatnya langsung terkejut dan mendekati kami lalu melepaskan rangkulanku
pada yeongie dan menarik yeongie menjauhi ku.
“Omo! Apakah ini Kim
Shin Yeong? Si yeoja kecil yang menyeramkan dan dingin?” tanyanya tidak percaya
Pletakk..!
Sebuah pukulan dari
yeongie sukses mengenai kepalanya dan itu refleks membuatku tertawa
terbahak-bahak. Haha.. sangat lucu.
Bluk..!
Sebuah bantal sukses
mengenai wajahku dan membuatku berhenti tertawa. “Diam kau, evil!” desis Mochi
setelah puas membuatku berhenti menertawainya dengan melempar bantalku. “Yeongi~ah,
kajja! Kita pergi dari sini,” ajak Mochi sambil menarik yeongie namun aku pun
dengan sigap menarik tangan kiri yeongi yang bebas. Dan akirnya aku dan si
Mochi jelek saling menarik yeongie.
“Dia datang kesini
untuk.. aku.. Mochi jelek, lepaskan dia!” desisku
“Shireo! Kau
seharusnya mengalah padaku, evil tua...”
Aku semakin menarik
yeongie ke arahku ketika dia menyebutku dengan sebutan ‘evil tua’.
“Omo! Apa yang kalian
berdua lakukan?! Kalian menyakiti yeongie. Yeongie~ah, gwaenchana?” tanya eomma
yang datang ke kamarku karena mendengar keributanku dengan Henry. Aku refleks
melepaskan genggamanku dan itu membuat Henry terjungkal sedangkan yeongie hanya
terduduk lemas sambil sesekali merintih.
“Yeongie~ah,
mianhae... aku tidak bermaksud menyakitimu..” ucapku sambil mendekatinya lalu memijat
lengannya yang mungkin memerah karena ulahku
Henry pun mendekati
yeongie dan meminta maaf lalu melakukan hal yang sama denganku
Author POV
“Kalian ini.. dari
dulu selalu tidak berubah, kalian sudah dewasa seharusnya kalian melindungi
yeongie sebagai seorang laki-laki. Bukan malah sebaliknya, kalian selalu
menyusahkan dia,” ujar Cho ahjumma
“Gwaenchana... aku
sudah terbiasa dengan tingkah mereka,” sahut yeongie
“Ani.. ani... ini
tidak benar, yeongie~ah. Mereka seharusnya yang menjagamu dan melindungimu,
bukan sebaliknya. Geure.. bagaimana kalau salah satu dari kalian aku pilih untuk
menjadi suami bagimu?” usul Cho ahjumma yang sukses membuat yeongie membulatkan
matanya sementara Henry dan Kyuhyun hanya saling bertatapan sambil mengeluarkan
smirk masing-masing.
“Mwo?! Ahjumma.. kau
tidak sedang melucu bukan?” sahut yeongie mencoba menolak. “Waeyo? Apa kau
tidak suka untuk memilih salah satu dari mereka untuk dijadikan suamimu?” tanya
Cho ahjumma.
Yeongie melihat ke
sisi kanan dan kirinya dengan tatapan bingung, sedangkan Kyuhyun dan Henry
masih saling pandang sambil memikirkan sesuatu. Yeongie bergidik ngeri melihat
ekspresi wajah mereka. Aku pasti sudah salah mendengarnya, ne! Ini pasti salah.
Pikir yeongie dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
“Apa kalian bedua
setuju dengan usulku?” tanya Cho ahjumma kepada Henry dan Kyuhyun. Seketika
itu, kedua namja itu menatap ke arah yeongie yang sedang tertunduk lesu lalu
mengangguk mantap.
“Geure... kalau
begitu, aku akan membicarakan ini dengan orang tuamu. Yeongie~ah,” ucap Cho
ahjumma lalu berlalu meninggalkan mereka bertiga yang masih duduk di lantai.
Henry POV
Akhirnya, setelah aku
menunggu sekian lama Cho haelmoni mengatakannya juga. Tapi aku sadar, sainganku
pun bukanlah lawan yang lemah. Ya! Sainganku untuk mendapatkan yeongie adalah
seorang Cho Kyuhyun, seorang namja yang sangat terkenal sejak masih SMP karena
kecerdasannya.
Bahkan sekarang, dia
sudah menjadi seorang CEO muda yang sukses di umurnya yang baru menginjak dua
puluh lima tahun. Apa aku bisa mengalahkan semua kelebihannya?
Aku
menggeleng-gelengkan kepalaku cepat mengusir semua pikiran tentangnya yang
mulai mengintimidasiku, aku juga punya kelebihan dalam hal bermain musik. Aku
pasti bisa mengalahkannya dan memiliki yeongie menjadi istriku.
“Yeongie~ah, apa masih
sakit?” tanyaku pada yeongie yang masih menundukkan kepalanya karena keputusan
Cho haelmoni. Dia mengangkat kepalanya lalu menggeleng pelan, “Gwaenchana.”
Jawabnya.
“Geure... bisakah kau
membantuku? Kau tau kan, aku tidak terlalu pintar dalam hal membersihkan
kamar.” Ucapku memohon padanya
Yeongie berdiri dan
menepuk-nepuk bajunya pelan, “Ne, aku mau..”
Aku ikut berdiri
disampingnya dengan menyunggingkan senyum puas, namun ketika hendak melangkah
tanganya ditarik oleh Kyuhyun hingga dia nyaris terjungkal karenanya. “Kau
sudah besar, untuk apa kau memintannya untuk membereskan kamarmu? Jika kau
membutuhkan seseorang untuk membantumu untuk membereskan kamarmu yang seperti
gudang itu, aku akan panggilan Han ahjumma untukmu.” Ujarnya
Aku hanya menekuk
wajahku sebal karena perkataanya, “Tapi dia tidak menolak untuk membereskan
kamarku, kenapa kau yang malah melarangnya?” ucapku geram
“Ya! Kau..”
“Kalian berdua, bisa
tidak hentikan perdebatan yang tidak berguna seperti ini!” ucap yeongie jengkel
sambil menatapku dan Kyuhyun secara bergantian dengan tatapan tajamnya lalu
pergi meninggalkan kami
~@@@~
Shin Yeong POV
Aku langsung
membaringkan tubuhku di tempat tidurku yang nyaman ketika aku sudah kembali ke
apartementku. Ahh.. menyenangkan sekali, hari ini benar-benar membuatku kesal.
Harus ku akui, aku
memang sudah berteman sejak kecil hanya saja kenapa aku juga harus memilih
salah satu dari mereka yang sejak kecil tidak menarik perhatianku sama sekali!
atau mungkin karena aku tidak memperhatikan mereka ya?, gumamku.
Dari setiap berita
yang ku dengar mereka berdua termasuk ke dalam daftar namja yang mempunyai
banyak fans dengan talenta masing-masing, wajah mereka pun tidak terlalu
jelek.. mungkin termasuk kategori tampan? Manis? Emm.. ah! Entahlah.
Tok.. tok.. tok...
Suara ketukan di pintu
apartementku membuatku terpaksa turun dari ranjangku yang hangat dan menuju ke
pintu apartement.
“Yeongie~ah...!!”
Ahh~ suara ini, suara
yang sudah tidak ku dengar sejak aku memutuskan untuk hidup mandiri dan pergi
dari rumah. “Ne, eomma..” jawabku sambil mengajaknya masuk dan membawakan
beberapa bungkus plastik yang dibawanya. Aku jamin, pasti isinya adalah makanan
dan beberapa cemilan. Pikirku.
“Kau tau, eomma sangat
senang ketika mendengar Cho Hana ingin kau memilih dan menikahi satu dari kedua
namja yang selama ini dekat denganmu.” Ucap eomma sambil berseri-seri. Aku
hanya bisa menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan melalui
mulut.
“Eomma... tidak
bisakah, aku menolak ini semua?” tanyaku memohon
“Waeyo? Apa kau tidak
suka menikahi salah satu dari mereka?” tanya eomma
“Ne, mereka semua
sudah ku anggap sebagai oppa kandungku dan aku... aku tidak bisa memandang
mereka berdua menjadi sosok pria,”
Pletak..!
“Aww... eomma, appo..”
desisku merasakan keningku yang perih terkena pukulannya. “Paboya! Apa kau
tidak tau, kalau banyak sekali yeoja yang menginginkan mereka berdua untuk
dijadikan suami. Dan kau? Kau seharusnya merasa beruntung karena kau tidak
perlu bersusah payah seperti yeoja yang lain...” jelas eomma panjang lebar,
sementara aku hanya diam sambil memperhatikan eomma yang terus
membangga-banggakan mereka berdua.
Keesokan harinya...
@Kyunghee University
Author POV
Suasana pagi ini
sedikit cerah walau sesekali awan mendung menutupi sinar matahari. Meskipun
suasana cerah hari ini, tapi tidak dengan suasana hati yeongie yang saat ini
merasa sangat buruk.
Bayangkan saja... saat
akan berangkat kuliah dia kembali diperebutkan oleh Kyuhyun dan Henry yang akan
mengantarkannya. Karena kejadian itu, dia terlambat di jam pelajaran Park
songsaenim. Dan sekarang, sahabatnya yang bernama Park Hyojin terus menerus
bertanya tentang perkembangan hubungan yeongie dengan kedua namja yang sangat
terkenal di kampusnya itu.
Memangnya siapa yang
tidak mengenal Cho Kyuhyun dan Henry Lau di kampus ini? Mereka berdua adalah mahasiswa
kampus ini, walau saat akan menginjak semester 4 Henry pindah karena harus
mengikuti orang tuanya yang sedang menjalani bisnis di China. Tapi tetap saja,
namanya masih tenar hingga sekarang.
“Park Hyojin..”
panggil yeongie
“Ne?”
“Jika kau diharuskan
memilih antara menikah dengan Kyuhyun oppa atau Henry oppa, mana yang kau
pilih?” tanyanya
Sesaat Hyojin terdiam
sambil memikirkan pertanyaan yeongie. “Aku pilih... Kyuhyun oppa? Eh! Ku rasa
Henry oppa juga tidak buruk, ah.. ini pilihan yang sulit untuk diputuskan.”
Ucap Hyojin frustasi sambil menggembungkan pipinya
“Kau saja susah untuk
memilih salah satu dari mereka, apalagi aku?” gumam yeongie pelan
“Ah! Bagaimana kalau
kau menikahi keduanya sekaligus?”
Plakk..!
“Aww.. appo, memangnya
kenapa? Bukankah usulku bagus,” protes Hyojin
“Ya! Mana ada hal yang
seperti itu, kau gila!” desis yeongie yang merapikan buku-bukunya. “Kau mau
kemana?” tanya Hyojin
“Pulang.. bukankah Kim
songsaenim tidak akan datang?” jawab yeongie. Hyojin hanya mengangguk lalu menyusul
yeongie yang sudah berjalan terlebih dahulu.
Mereka berdua terus
berbincang-bincang hingga sampai keluar gedung kampus dan mendapati banyak
kerumunan mahasiswa.
“Ada apa? Kenapa semua
mahasiswa ini seperti ini?” tanya Hyojin pada salah satu mahasiswa dari
kerumunan itu. “Ada Kyuhyun sunbaenim dan Henry sunbaenim..” jawabnya
Hyojin mengalihkan
pandangannya ke arah yeongie yang sempat terkejut karena jawaban mahasiswa itu,
lalu dia bergegas menarik lengan Hyojin untuk mencari jalan pulan yang lain supaya
tidak bertemu dengan mereka.
Shin Yeong POV
Aish! Kenapa mereka
berdua terus saja bersikap sok manis seperti itu, itu menyebalkan! Tidakkah
mereka sadar, bahwa aku tidak menyukai sikap mereka yang seperti itu?!,
pikirku.
“Ya! Kim Shin Yeong,
bisakah kau lepaskan cengkramanmu pada lenganku yang nyaris remuk karenamu?”
ucap Hyojin membuatku tersadar bahwa sejak tadi aku menggenggam lengannya
dengan keras. “Mianhae...”
“Gwaenchana, ahh~ apa
kau akan terus menghindar seperti itu? Mereka berdua pasti akan terus berusaha
untuk mendapatkanmu,” ujarnya
“Arraso.. tapi, aku
tidak suka jika mereka seperti itu. Sifat mereka yang langsung berubah menjadi
sok manis dan peduli padaku, itu sangat menjijikkan..” desisku
“Kalau kau tidak suka
dengan mereka, kenapa tidak mencarikan mereka yeojachingu saja?” ucap Hyojin
yang langsung membuatku menghentikan langkahku. Ya! Dia benar, kenapa aku tidak
mencarikan yeojachingu untuk mereka saja? Pikirku.
Seketika itu sudut
bibirku tertarik keatas sambil membuat smirk yang menakutkan, namun tiba-tiba
bayangan wajah eomma dan Cho ahjumma muncul, dan smirk-ku pun langsung lenyap.
“Aku tidak bisa..” ucapku frustasi
“Waeyo? Ku pikir tadi
kau sudah sangat senang saat smirk mu itu keluar, dan ku yakin! Kau sudah
menemukan sebuah ide,”
“Ne, tapi bayangan
eomma dan Cho ahjumma membuatku mengurungkan niatku itu.” Ujarku lesu
“Lalu? Apa rencanamu?”
tanya Hyojin. Dan ku jawab dengan gelengan lemah.
“Geure... bagaimana
kalau lebih baik kita makan es krim dahulu? Wajahmu saat ini benar-benar
menyedihkan..” ucap Hyojin sambil menarikku pergi
~@@@~
Kyuhyun POV
Setelah mencarinya ke
seluruh penjuru kampus, aku langsung memacu mobilku mencarinya disepanjang
jalan. Aku tidak ingin kalah darinya, yeongie pasti akan ku dapatkan.
Entah sejak kapan
perasaan ini muncul tapi yang aku tau, dan yang saat ini aku rasakan adalah aku
harus melindunginya dan menjaganya. Aku egois? Memang.
Aku mengenal yeongie
saat umurku delapan tahun, saat itu.. aku adalah anak yang pendiam dan terkesan
suka menyendiri. Tapi, tidak dengannya.. dia adalah temanku yang selalu
menghiburku dan bahkan dia selalu melindungiku disaat anak-anak lain
menggangguku.
Saat kami masih kelas
lima sd, ku lihat dia menangis karena dia diganggu oleh anak kelas enam. Dan
sejak saat itu, aku mulai memiliki keberanian untuk melindunginya. Ditambah
lagi, sifatnya yang peduli kepada orang lain. Dia bahkan selalu mementingkan
kepentingan orang lain dari pada kepentingannya sendiri. Ahh~ benar-benar tipe
yeoja yang ku suka.
“Ya! Apa kau sedang
melamun? Perhatikan jalannya...” protes Henry, yang baru ku sadari dia ikut
mobilku.
Mengenai dia, dia
adalah sepupuku. Dia juga dekat dengan yeongie, karena saat itu kami satu
sekolah. Aku, dia dan yeongie memang sudah dekat sejak kecil. Jadi kami lebih
suka menghabiskan waktu bersama dari pada dengan teman-teman yang lain.
“Ya! Apa kau,
menyetujui hal ini?” tanyaku padanya
“Wae? Apa kau kalah
sebelum bertanding?” ujarnya menyindir
“Ani.. hanya saja, aku
berfikir... kau akan takut melawanku. Dan aku takut, kau akan menangis karena
kalah olehku. Haha...” ucapku bangga. Ya! Dalam hal apapun aku memang selalu
unggul dalam mengalahkannya, jadi pasti kali ini aku bisa mengalahkannya juga.
“Cih! Pede sekali kau,
Tuan Cho... kita liat saja! Aku bukan seperti yang kau kenal dulu,” desisnya
“Jinjja? Kalau
begitu... kita lihat saja, siapa dari kita yang akan mendapatkannya..”
“Baik!”
Tunggu aku yeongie...
aku akan mendapatkanmu, dan membuat sepupuku ini menahan malu karena ucapannya
meremehkanku. Pasti... kau akan menjadi milikku..
TBC
0 komentar