it's my new world

follow your heart

Latest Posts

Mianhae... (sequel of bogoshipoyo, oppa [part 1])

By 14.31 ,








Author : Rina Chan
Cast : Lee Hyuk Jae
          Kang Rae Hwa OC
Other cast : Lee Sungmin
                    Kim Ryeowook
                    Lee Donghae
                    Lee Hyun Sun OC
                    Kang Rae Suk OC
Genre : family, sad, romance, chapter

Anyyeong...! author kembali dengan sequel FF bogoshipoyo, oppa (karena ada yang request). Semoga kalian menyukai sequelnya, sama seperti FF sebelumnya. Jangan lupa RCLnya, gomawo all... (hati2 ranjau Typo bertebaran)

========Happy Reading========

07.00 KTS
Udara pagi yang masih menusuk kulit membuat seorang namja kembali menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Sesaat tangannya meraba tempat tidur disampingnya dan terkejut karena tidak menemukan sosok yang dicarinya. Refleks dia langsung terduduk walaupun matanya masih terpejam.
“Chagiya....” panggilnya parau masih dengan mata terpejam
Pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok seorang yeoja yang sudah rapi dan mengenakan sebuah apron sambil menekuk kedua tangannya dan meletakkannya dipinggangnya yang ramping. Sang namja pun menoleh ke arah pintu dan membuka sedikit matanya yang sipit, lalu tersenyum begitu tau orang yang dicarinya sudah muncul.
“Ya! Mau sampai kapan kau tidur, eoh? Walaupun hari ini hari libur, bukan  berarti kau bisa tidur sesukamu... palliwa! Bantu aku membereskan istana ini,” titah yeoja itu sambil mendekati ranjang dan menarik selimut yang menyelimuti namjanya. Namun, sang namja sudah terlebih dulu menarik tangan yeoja itu hingga yeoja itu terjatuh menimpa tubuh si namja. Namja itu langsung memeluknya dengan erat.
“Ya.. ya..! lepaskan, kau belum mandi.. jangan peluk-peluk!” protes yeoja itu sambil meronta dalam pelukan sang namja
“Morning kiss, chagiya...” gumam si namja
Yeoja itu pun berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju. Namun, ternyata.. dia sedang melakukan sesuatu untuk mengerjai si namja.
Saat wajah mereka saling mendekati, tiba-tiba sang yeoja lantas mengambil boneka monyet yang sudah digenggamnya dan menempelkan boneka itu ke wajah si namja. Setelah itu, diapun langsung berlari keluar kamar meski sang namja terus memanggilnya.
“Kang Rae Hwa.. ani, Lee Rae Hwa...! tunggu saja pembalasanku,” ucap si namja
Yeoja yang bernama Rae Hwa itu hanya tertawa membalas perkataan sang suami yang bernama Lee Hyuk Jae.

Rae Hwa POV
Haha.. aku puas sekali sudah membuatnya jengkel pagi ini. Itu salahnya, kenapa sejak  tadi aku bangunkan dia tidak bangun-bangun. Eh.. tapi, jika perkataanya tadi memang benar-benar terjadi... omo! Apa aku akan terkurung seharian dalam kamar seperti waktu itu?
Aku menggelengkan kepalaku cepat mengusir semua dugaan yang membuatku takut dan kembali melanjutkan membuat sarapan pagi untukku dan suamiku.
Kegiatanku sempat terganggu saat tiba-tiba sebuah tangan memeluk pinggangku posesif, aroma maskulin sempat menguar dari tubuhnya dan aku menyukai itu. Aku yakin dia pasti sudah mandi karena kulitnya terasa dingin.
“Yeobo...” panggilnya, namun tidak ku respon karena aku sibuk memotong sayuran
Dia meletakkan dagunya ke bahuku dan meniup telingaku pelan, tindakannya itu sukses membuatku menghentikan aktivitasku.
Dengan cepat dia membalikkan tubuhku untuk menghadapnya. “Kau belum memberikan ku morning kiss, chagiya..”
“Ne.. ne? Bukankah tadi sudah ku berikan,” ujarku gugup
Dia semakin mengeratkan pelukannya hingga tak ada jarak antara kami. “Ah... itu, aku sudah sering merasakan morning kiss dari si pingu..” ucapnya. Pingu adalah nama boneka monyet kesayanganku pemberian darinya.
“Dan, aku ingin mendapatkan morning kiss ku.. sekarang. Atau aku akan menyerangmu saat ini juga..” ucapnya santai yang langsung membuatku merinding
“Arra...” ucapku yang langsung memejamkan mataku. Detik berikutnya, kurasakan material lembut menempel dibibirku dan melumatnya pelan.
“Omo! Sepertinya kita salah waktu oppa,” seru sebuah suara yang sudah tidak asing mengagetkan kami dan itu membuat ‘kegiatan’ kami langsung berakhir
Aku menoleh dan menatap hyukie oppa yang menatap ke arah dua orang yang membuatnya menghentikan ‘kegiatan’ itu.
“Kenapa kalian selalu mengganggu kesenangan kami, kalian berdua menyebalkan!” serunya dengan mimik seperti anak kecil
“Oppa, lepaskan pelukanmu...” titahku, hyukie oppa langsung melepaskan pelukannya meskipun sebenarnya aku tau dia tidak ingin melakukan hal itu. Aku menghampiri dua orang yang sejak tadi melihat kami.
“Hyun Sun~ah, waeyo?” tanyaku
“Ini..” jawabnya sambil menunjukkan sebuah kotak bekal
“Kami berdua ingin mengajak kalian piknik, sambil menunggu waktu kedatangan Donghae dan Rae Suk.. dan juga Sungmin,” lanjut wookie oppa
Ah! Aku baru ingat bahwa hari ini kami memang akan bertemu kembali, setelah satu tahun kami berpisah. Dan pertemuan itu akan dilakukan dipulau Jeju, sama seperti saat itu. Aku melirik ke arah Hyun Sun dan sedikit memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
“Waeyo, eonni? Kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Hyun Sun kikuk
“Sepertinya... kau sedikit... berbeda,” ucapku sambil melipat kedua tanganku didada
“Tentu saja... dia kan sedang hamil,” sahut hyukie oppa yang sontak membuatku menoleh kearahnya. “Jinjja?!” seruku tidak percaya
“Ne.. dia sudah hamil sejak sebulan yang lalu,” timpal wookie oppa menambahkan.
“Ne, eonnie... aku memang sedang hamil. Ahh.. nanti saja ku ceritakan semuanya, lebih baik sekarang kita segera berangkat...” ucap Hyun Sun lantas melepaskan apron yang ku gunakan dan menarikku keluar dari rumah.

Hyun Sun POV
Ketika kami sampai ditempat piknik, aku langsung mengeluarkan karpet dan menggelarnya tentu saja dibantu dengan wookie oppa. Sedangkan hyukie oppa dan eonnie sedang mengeluarkan makanan yang sudah kami... ani! Maksudku wookie oppa siapkan sebelumnya.
Setelah semuanya siap, kami pun langsung menikmati makanan yang dibuat oleh wookie oppa. Tidak lupa kebiasaanku yang kadang menyuapinya membuatku sangat senang!
“Aigoo... kalian benar-benar tidak berubah, seolah-olah dunia hanya milik kalian berdua saja.” Cibir hyukie oppa
“Bilang saja kau iri, lagipula... aku juga tidak sering melakukan hal ini kok! Ini kan permintaan uri aegy,” sanggahku cepat
“Bagaimana rasanya?” tanya Rae Hwa eonnie yang sonta membuatku menoleh ke arahnya
“Rasanya... tentu saja, bahagia! Karena sebentar lagi kami akan memiliki keluarga kecil yang bahagia..” jawabku sambil tersenyum lebar
“Apa kau iri dengannya chagiya? Tenang saja, aku akan berusaha membuatmu cepat hamil..” ucap hyukie oppa sambil merangkul leher eonnie
Pluk...!
“Ya! Appo, kenapa kau malah memukul kepalaku chagiya..” gerutunya sambil memgangi dahi yang dipukul dengan sendok makan oleh eonnie. Aku terkikik melihatnya.
“Karena kau tidak bisa mengatur kata-katamu, Mr. Yadong!” cibir eonnie
“Apa kalian berdua selalu seperti itu?” tanya wookie oppa
“Ne... bahkan kemanjaanya dia bisa naik 2x lipat jika berada dirumah,”
“Haha.. jinjja? Kau pasti sangat kewalahan mengurusinya,” ucap wookie oppa
Aku hanya tersenyum sambil memperhatikan mereka berbicara. Ahh... sungguh indah sekali hari ini.

***
Auhtor POV
Sebuah pesawat yang datang dari Paris baru saja mendarat dibandara Incheon. Semua penumpang satu persatu turun dan menuju ke lobi keluar.
Sepasang kekasih itu sedang mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu. Mungkin... orang yang menjemput mereka?
“Oppa.. itu mereka,” ucap sang yeoja menunjuka ke arah empat orang yang sangat dikenalnya. Lantas mereka berdua pun langsung bergegas mendekati ke-4 orang yang sudah menunggunya sambil menarik trolly yang berisi koper dan tas mereka.
“Apa kalian menunggu lama?” tanya sang namja
“Ne.. bahkan kami sampai berkarat karena menanti kalian kembali, Lee Donghae dan Lee Rae Suk..” ucap hyukie datar
“Mianhae... kami tidak bermaksud begitu, tiba-tiba saj jadwalnya memang ditunda karena masalah cuaca.” Ucap Rae Suk menjelaskan
“Gwaenchana... kami juga baru sampai lima menit yang lalu,” ucap Hyun Sun
“Hyun Sun~ah, ku dengar.. kau sedang mengandung. Apa itu benar?” tanya Rae Suk
“Ne.. nyonya Lee,”
“Chukhahaeyo...! ahh, aku tidak sabar menunggu kelahirannya..”
“Ya! Yeoja pabo, dia baru saja hamil sebulan yang lalu dan kau mengharapkan kedatangannya kedunia secepat itu? Ckck..” cibir hyukie
“Oppa... dia jahat sekali,” lapor Rae Suk pada Donghae. “Lakukan sesuatu padanya...”
Semua yang ada disitu langsung tertawa melihat tingkah Rae Suk yang berlebihan. “Sejak kapan kau berubah menjadi yeoja yang manja, sukie~ah?” tanya hwanie
“Itu karena Donghae hyung selalu memanjakannya,” jawab wookie
Dan seketika itu suara tawa kembali terdengar. “Sepertinya seru sekali, apa aku boleh bergabung?” tanya seorang namja yang membuat mereka semua berhenti tertawa dan menoleh kearah namja tersebut.
“Oppa...!” seru hwanie tertahan dan berlari memeluk namja tersebut.
“Kau tidak merindukanku? Hwanie~ah...” tanya namja tersebut
Hwanie langsung berlari kearah namja tersebut dan langsung memeluknya erat.
Welcome back... Lee Sungmin,” ucap  hyukie yang juga memeluknya
“Kau kembali... bukan untuk merebut dia kan?” goda Donghae sambil menunjuk hwanie dengan dagunya. Sungmin hanya terkekeh pelan sedangkan hyukie melebarkan matanya dan menatap tidak suka kearah Donghae.
“Aku hanya bercanda...” ucap Donghae ketika menyadari tatapan hyukie
“Ani... aku kembali karena sedang liburan saja, lagipula... aku sudah bertunangan.” Ucap Sungmin sambil menunjukkan cincin pertunangannya
“Daebak! Siapa yeoja itu, hyung?” tanya wookie
“Rahasia... yang jelas dia adalah yeoja yang ku temui saat kuliah,” jelasnya
“Cepat atau lambat kita pasti akan segera tau, kalau begitu... kajja. Lebih baik kita beristirahat sebelum besok kita berangkat ke Jeju,” ucap hyukie
“Sungmin oppa tinggal bersama kami, ok! Sedangkan Donghae oppa dan Rae Suk ditempat Hyun Sun,” ucap hwanie
“Setuju..!” seru Hyun Sun
“Tapi, aku sudah memesan sebuah kamar dihotel. Hwanie~ah,” ucap Sungmin
“Jinjjayo? Ahh.. ya sudah kalau begitu,” gumam hwanie kecewa
“Tinggalah di rumah kami, hyung.. apa kau tidak ingin membahagiakan dongsaengmu?” pinta hyukie. “Arrasso... kalian memang pasangan yang kompak,” ucap Sungmin sambil menepuk pundak hyukie

Sungmin POV
Wah.. senangnya bisa kembali menghirup aroma kota Seoul yang sudah ku rindukan. Dan tentu saja, bertemu dengan orang yang sempat tinggal dihatiku adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Melihatnya bahagia dengan orang yang selama ini dicintainya, ahh.. sungguh aku menyukai mereka berdua.
“Ya! Hwanie~ah, berhentilah mengganggu suamimu... kau tau bahwa dia sedang menyetir. Apa kau ingin jika nyawa kita terbuang sia-sia karena ulahmu?” tanyaku menghentikan tingkah hwanie yang sejak tadi mengganggu hyukie yang sedang menyetir. Hwanie langsung menekuk wajahnya dan itu membuat ku tertawa.
“Wajahmu itu sudah jelek, tidak usah kau begitu... karena akan bertambah jelek,” ejekku. Hyukie tertawa mendengar perkataanku.
“Kalian berdua sama saja! Senang menindasku,” sungutnya sambil melipat tangannya ke dada.
“Jinjjayo? Apa kau sering menggodanya kalau sedang dirumah, hyukie~ah?”
“Ne, hyung.. aku sangat senang jika berbuat usil padanya. Lagipula dia mangsa yang enak untuk dijadikan pelampiasan keusilanku,” jawab hyukie
“Kau benar! Dia memang mangsa yang sangat enak untuk dijadikan pelampiasan kejahilan, karena dia terlalu lemah..” ucapku sambil mencubit pipi hwanie gemas
“Oppa! Appoyo..!” serunya melepas cubitan ku dipipinya.

@HyukHwa home
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang melelahkan aku sampai juga dirumah mereka. Aigoo... badanku sakit, karena terlalu lama dalam posisi duduk. Setelah ditunjukan dimana letak kamarku, aku langsung bergegas kesana dan menidurkan badanku yang sempat kaku.

Tok.. tok.. tok..
Suara ketukan di pintu kamarku membuatku terbangun dari tidurku yang entah sejak kapan.
“Oppa... apa kau sudah bangun? Kami akan makan malam, dan ku harap kau bisa ikut makan bersama kami.” Ucap hwanie dari luar kamarku
“Ne..” jawabku singkat sambil membuka koper untuk mengambil baju dan handukku lantas setelah itu aku menuju kamar mandi.

Eunhyuk POV
Hwanie kembali duduk disampingku setelah mengetuk pintu kamar Sungmin hyung ke-3 kalinya. Kali ini dia memasang wajah yang cukup ceria, mungkin Sungmin hyung sudah menjawab panggilannya.
“Apa dia sudah bangun?” tanyaku yang pasti sudah tau jawabannya
“Ne,” jawabnya singkat
Hwanie mengambil piringku dan mengambilkan nasi untukku dan beberapa lauk pauknya. Ahh.. dia selalu tau porsiku makan, apa mungkin dia selalu memperhatikan porsi makanku saat itu? Molla..
Setelah dia meletakkan kembali piringku, dia melakukan hal yang sama pada piring Sungmin hyung. Dan aku tebak, pasti itu adalah porsi yang biasanya dia makan. Karena ku lihat, hwanie sempat memilihkan beberapa lauk juga dan meletakkan piring tersebut diseberang tempat dudukku. Setelah itu dia mengambil untuk dirinya sendiri.
Lima menit setelahnya, Sungmin hyung muncul dan duduk dihadapanku. “Wah... kau masih ingat porsi makanku, eoh? Padahal sudah satu tahun tidak bertemu,” ucapnya
Ku lihat dia tersenyum puas, “Changiya... apa kau menghafal porsi makan kami berdua?” tanyaku penasaran
“Ani...” jawabnya singkat
“Gojitmal..” desisku
“Aigoo... aigoo... kalian ini, sudahlah.. masalah seperti ini tidak usah diperbesar. Hyukie~ah, kalaupun dia hafal porsi makanmu karena dulu dia sering memperhatikanmu saat makan. Sedangkan alasan kenapa dia hafal porsi makanku, karena dulu saat aku sibuk.. aku sering memintanya membawakan ku makanan. Wajar saja dia hafal,” jelas Sungmin hyung membuatku terkejut. Sudah ku duga dia memperhatikan ku saat aku makan, aigoo... apa dia begitu menyukaiku?
Ku lirik hwanie yang memilih diam sambil menikmati makanannya, walaupun ada sedikit semburat kemerahan dipipinya akibat perkataan Sungmin hyung yang mungkin membuatnya malu. Haha... kau benar-benar tidak terduga, my kyeopta anae...
Blam...!
Aku terlonjak dari tempat tidur begitu hwanie membanting pintu kamar sedikit keras. Dia langsung bergegas menuju sisi tempat tidur dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya
“Ya.. chagiya, waeyo?” tanyaku heran melihat tingkahnya yang aneh
“Sungmin oppa... menyebalkan!” jawabnya. Aku langsung menarik selimut yang menutupinya dan menarik tubuhnya untuk duduk menghadapku.
Dia duduk dihadapanku sambil menggembungkan pipinya dan mencengkram ujung piyama birunya. Aku hanya tersenyum simpul sambil membenarkan poninya yang sedikit acak-acakan.
“Dia... berubah menjadi namja yang menyebalkan hanya dalam setahun, ish!” gerutunya lagi dengan mimik yang menggemaskan. Dengan cepat ku kecup bibirnya yang mengerucut itu dan tentu saja wajahnya langsung memerah karena ulahku.
“Sudahlah... kau bukan anak-anak lagi, jangan merengek hanya karena dia tidak memperhatikanmu. Ingat! Dia sudah memiliki yeojanya sendiri, mungkin dia tidak ingin yeojanya memikirkan hal yang tidak-tidak.”
“Jinjjayo? Aku tidak pernah memikirkan itu, oppa..” ujarnya sambil memasang mimik yang sama
“Kau.. berhentilah memasang mimik muka seperti itu, kau benar-benar menggodaku dengan hal itu. Bisa-bisa aku menyerangmu,” ucapku sambil menangkup wajahnya dan menempelkan dahi kami berdua. Ku lihat matanya sempat terkejut dan berusaha melepaskan wajahnya dari tangkupanku.
“Oppa... tidak bisakah berhenti memikirkan hal-hal yang seperti itu?!” protesnya sambil menekuk alisnya dan menatap manik mataku tajam
“Kau sendiripun tau kan, bahwa julukanku King of Yadong..” kataku sambil melepaskan tangkupanku dan menatapnya jahil sambil mengularkan smirk.
Dengan cepat dia turun dari tempat tidur dan memakai sandal tidur kelincinya, dan berjalan menuju pintu. Namun gerakannya kalah cepat, karena aku sudah mencekal tangannya dan menariknya kembali ke tempat tidur. Dan membaringkannya disampingku, lalu memeluknya erat.
“Kau mau kemana, eoh?” tanyaku masih sambil memeluknya erat.
“Oppa..! aku tidak bisa bernafas,” protesnya sambil memukul lenganku berkali-kali
Aku melonggarkan sedikit pelukanku. “Aku ingin tidur dikamar lain.. kau berbahaya jika sudah bertingkah seoerti tadi,” jelasnya
Aku membalikkan posisinya hingga kami saling berhadapan, “Aku hanya bercanda, chagi..” jelasku membuatnya sedikit tenang. Sesaat kami saling bertatapan, kemudian dia pun tertawa.
“Waeyo? Apa ada yang lucu?” tanyaku melihatnya tertawa. Namun tiba-tiba tawanya berhenti dan dia merintih kesakitan sambil memegangi dadanya. Aku terkejut melihatnya yang kesakitan dan menyuruhnya untuk duduk sambil menyender pada dasbor tempat tidur yang sudah ku beri bantal. Lalu aku mencari iphoneku dengan panik.
“Oppa... aku baik-baik saja, kau tidak perlu panggil ambulans.” Jawabnya parau menghentikan ku yang sudah menempelkan iphone ke telingaku.

Rae Hwa POV
Sakit itu datang lagi... entah kenapa akhir-akhir ini dadaku sering nyeri seperti tertusuk-tusuk. Aku selalu menganggapnya biasa, karena mungkin aku hanya kelelahan saja. Dan.. melihat tingkah hyukie oppa seperti itu justru malah membuatku ikut panik.
“Kau yakin?” tanyanya sambil mengusap keringat dingin yang mengalir dari dahiku
Aku mengangguk, dan itu membuatnya menghela nafas lega. Walaupun masih terlihat guratan khawatir pada wajah tampannya.
“Kau sudah memeriksakannya?” tanyanya lagi.
“Mungkin ini hanya karena aku terlalu letih, oppa. Sudahlah.. kau tidak perlu khawatir seperti itu,” ucapku sambil mengusap wajahnya sambil tersenyum dan dia pun membalas senyumanku.
“Kalau begitu, ayo kita tidur...” ajaknya sambil membantu membaringkanku dan membenarkan selimut kami. Aku langsung tertidur dalam pelukannya yang nyaman dan hangat.

***
“Memar tulang? Memangnya ada penyakit seperti itu?” tanyaku memastikan
Hari ini aku sedang memeriksakan tentang sakit yang sering ku rasakan akhir-akhir ini, aku pergi dengan Sungmin oppa. Karena hyukie oppa dan yang lainnya sudah berangkat duluan ke pulau Jeju.
“Ne.. aghassi, dalam pemeriksaan tadi kau memang mengalami memar tulang. Apa.. bagian dadamu pernah terpukul oleh sesuatu? Atau seseorang?” tanya Park usia
Sejenak aku terdiam dan berpikir beberapa saat, terpukul? Ani.. aku tidak pernah, tapi aku pernah ditertabrak oleh mobil.
“Apa kau pernah mengalami kecelakaan?” tanya Park usia lagi
“Ne, pernah..”
“Mungkin saat itu mobil yang menabrakmu tepat mengenai bagian pertengahan antara dada dan perut, bisa jadi.. itu menyebabkan benturan keras pada tulang rusukmu.”
Sesaat aku dan Sungmin oppa saling berpandangan. “Tapi kejadian itu sudah lama sekali, kenapa dampaknya baru terasa sekarang?” tanya Sungmin oppa
“Bukan baru terasa, tapi memang tidak dirasa. Bukankah anda sendiri yang mengatakan, bahwa anda selalu menganggap sakit itu karena faktor kelelahan? Berarti, kau sudah merasakannya sejak lama kan.” Jelas Park usia.
“Apa itu berbahaya?” tanyaku takut. “Ani... itu tidak terlalu berbahaya dan tidak akan mengancam nyawamu, aghassi. Hanya saja, kau harus lebih berhati-hati supaya memar itu tidak bertambah parah. Mungkin.. kau akan sering melakukan terapi untuk mengobatinya, dan ini adalah beberapa obat sebagai penghilang rasa sakit yang tiba-tiba muncul kembali.” Ucapnya sambil memberikan ku resep, aku menerima kertas tersebut lalu pamit setelah mengucapkan terima kasih padanya.

@Jeju island
Auhtor POV
Semua orang sedang menikmati hangatnya matahari yang sedang bersinar pagi itu, walaupun terkadang terhalang oleh awan, namun itu tidak mengurangi orang-orang yang sedang menikmati waktu mereka.
Eunhyuk duduk dibibir pantai sambil memandangi lautan lepas yang terhampar didepannya, sesekali Donghae dan Rae Suk terlihat olehnya sedang berlarian dari kejaran ombak yang saling berlomba untuk menuju pantai.
Ryeowook dan Hyun Sun sedang membuat istana pasir, lebih tepatnya... hanya bermain pasir karena sejak tadi mereka hanya membuat cetakan-cetakan aneh dengan menggunakan ember kecil dan sekop kecil yang mereka bawa.
“Oppa... apa aku terlalu lama?” tanya hwanie yang ikut duduk disamping hyukie. Eunhyuk menoleh dan tersenyum kepada yeojanya, “Ne.. kau terlalu lama, memangnya kau pergi kemana?” tanya hyukie sambil melepas kaca mata hitamnya
“Mengunjungi appa dan eomma...” jawab hwanie sambil memakai topi pantainya dan membenarkan letak kaca mata hitamnya
Eunhyuk kembali melempar pandangannya ke arah laut dan menikmati hembusan angin pantai yang sedikit demi sedikit membuatnya terbuai, hingga tanpa sadar dia tertidur dipangkuan hwanie.

***
Hyun Sun POV
Sejak tadi namja yang berada dihadapanku tidak bergerak dari tidurnya, aish! Dia benar-benar tidak berubah sama sekali. pantas saja, eonnie menyuruhku membangunkannya. Tentu saja dia lelah jika terus seperti ini.
“Oppa...! palliwa, ayo bangun...!” ucapku sambil membuka selimut yang terus ditariknya
“Biarkan aku tidur.. Hyun Sun~ah, suaramu yang jelek itu menggangguku saja..” gerutunya dan kembali menarik selimut
“Mwo?! Ya! Monyet pemalas, bangun kau..! aku benar-benar tidak percaya bahwa appa menjadikan mu CEO diperusahannya, apa yang dibanggakan darimu sehingga appa bisa mempercayaimu?!” decakku jengkel
“Karena aku adalah anak kesayangannya...” gumamnya
Aku kembali menarik selimutnya dan mengguncang-guncangkan tubuhnya kasar.
“Ya! Apa kau berniat membunuhku secara perlahan, tindakanmu barusan sangat tidak manusiawi. Aku oppa mu, Lee Hyun Sun!” umpatnya sebal sambil berdiri dan berkacak pinggang dihadapanku. “Ku harap, keponakan ku tidak akan menuruni sifatmu ini...” desisnya lalu berlalu ke kamar mandi. Aku hanya mencibir mendengar perkataanya.
“Bagaimana?” tanya eonnie ketika aku sudah kembali bergabung ke meja makan
“Kau benar, eonni. Kebiasannya itu belum hilang,” jawabku
“Meskipun begitu dia termasuk hebat, ku dengar dia baru saja memenangkan sebuah proyek besar dan berhasil bekerja sama dengan salah satu perusahaan ternama di New York..” ucap wookie oppa membuatku terkejut
“Jinjjayo? Apa benar, hyukie oppa sehebat itu?” tanyaku tak percaya
“Ya! Bukankah, kau dongsaengnya? Kenapa kau tidak pernah tau tentang keadaan oppamu, eoh?” tanya hae oppa
“Karena dia terlalu selalu sibuk dengan namjanya...” jawab hyukie oppa yang langsung duduk disamping eonnie. Aku hanya menatapnya tajam karena ucapannya itu.
“Wae? Bukankah perkataanku benar?” tanyanya lagi yang sukses membuatku berfikir, aku memang dongsaengnya tapi aku memang jarang perhatian kepadanya. Ku rasa perkataannya benar.

Eunhyuk POV
Setelah selesai makan malam, aku membeli beberapa cemilan untukku dan hwanie. Malam ini aku berniat mengajaknya mengobrol hingga pagi, karena dia sudah berjanji untuk menemaniku. Ahh... inilah saat-saat yang aku rindukan, disaat pekerjaan dan suasana kantor membuatku pusing kehadirannya selalu menjadi obat yang ampuh untuk menghilangkan semua itu.
“Chagiya... kajja! Kita...” perkataanku menggantung karena melihat hwanie yang terkapar dilantai, seketika itu aku menjatuhkan kantong belanjaanku dan segera berlari ke arahnya.
“Chagiya... kau kenapa eoh, kajimma... sadarlah!” seruku

TBC













              

You Might Also Like

0 komentar