Trainee ini Jadi Korban Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual CEO Agensinya
Baru baru ini telah menyebar skandal antara trainee dan agensinya yang menimbulkan banyak keprihatinan netizen.
"Aku harus melakukan apa yang diperintahkan oleh perusahaan
ku, karena jika aku tidak melakukannya, mereka akan mengeluarkanku,"
begitulah jawaban dari salah satu trainee yang menjadi korban pelecehan
seksual dari agensinya.
Bagaimana tidak, beberapa trainee yang
ingin meraih cita-cita mereka untuk menjadi terkenal telah dimanfaatkan
oleh tangan kotor CEO agensi untuk kesenangannya semata.
Pada
tanggal 18 September lalu, salah satu media berita, E News, merilis
sebuah laporan investigasi yang berfokus pada perlakuan semena-mena yang
dialami banyak trainee oleh CEO agensi tersebut. Mantan trainee
mengungkapkan ceritanya di depan kamera kekejaman seksual yang sering
dilancarkan oleh CEO dan biasanya berujung pada pemerkosaan.
Para trainee dipaksa untuk menikmati kepuasan seksual dengan cepat
walaupun beberapa dari mereka masih dalam masa remaja. Dalam laporan
tersebut, E News mengungkap bahwa mereka terkejut mengetahui 2 dari 5
anggtoa telah keluar, karena telah diperkosa sejak awal mereka remaja.
Salah satu mantan trainee mengungkapkan, "Mereka menyewa ruang untuk
minum untuk salah satu ulang tahun anggota staf dan trainee laki-laki
disuruh melakukan tarian telanjang sedangkan trainee perempuan
menuangkan minuman untuknya dan menyentuhnya secara tidak tepat."
Ia kembali menjelaskan alasan ia tidak dapat menolak permintaan yang
tidak pantas atau permintaan seksual karena dia takut. "Aku harus
melakukan apa yang diperintahkan oleh perusahaan ku, dan jika aku tidak
melakukannya, mereka akan mengeluarkanku. Jadi kita semua tidak punya
pilihan selain untuk melakukannya," lanjutnya.
Seorang mantan
trainee yang telah keluar dari agensi setelah dua tahun mengalami
pelecehan seksual mengatakan, "Jika kita menyebut polisi, itu akan
menjadi masalah besar di media dan kami tidak menginginkan hal itu."
Mereka yang menjadi korban pelecehan tidak hanya takut dengan
dikeluarkannya dari agensi, namun juga takut terhadap publik dan
identitas mereka terungkap jika mereka menghubungi polisi.
Ketika ditanya apa alasan terakhir untuk meninggalkan setelah 2 tahun,
mantan trainee mengungkapkan, "Aku berhenti setelah mereka mulai
memintaku uang menikmati kepuasan seksual."
Tidak hanya sampai
disitu, agensi tersebut juga berbicara tentang hal-hal seksual didepan
peserta yang kebanyakan berada dibawah umur dan biasanya juga melakukan
kontak fisik. "Setiap minggu, tinggi dan berat badan kami diukur, dan
mereka juga akan memeriksa daerah kepribadian gadis-gadis," ujar salah
seorang trainee.
Bahkan menurut cerita dari salah seorang
trainee, terdapat hal yang lebih mengerikan yang dialami oleh salah satu
anggota wanita yang telah melakukan debutnya dalam sebuah grup. Ia
mengatakan, "Salah satu senior dekatku yang sudah memulai debutnya
dengan kelompok yang tidak terlalu populer diminta untuk bertemu
seseorang [dari perusahaan] dan kemudian kembali pada hari yang sama
dengan cedera wajah dan ingin bunuh diri."
Laporan diatas
menunjukkan bahwa dibalik gemerlap industri hiburan Korea yang terkenal
juga terdapat kekejaman yang dilakukan oleh segelintir agensi musik
kotor yang menipu para pesertanya dengan iming-iming kepopuleran untuk
menjadi artis atau idol.
Source: Kpop Chart
0 komentar