MV 'Happiness' Red Velvet Jadi Kontroversi Karena dianggap Melecehkan Jepang dan Amerika
Baru saja debut, Red Velvet langsung alami kontroversi karena beberapa adegan didalam musik video mereka.
Hari ini 1 Agustus
2014, Red Velvet debut dengan merilis musik video bertajuk 'Happiness'.
Setelah diteiliti, para penggemar kemudian menemukan beberapa adegan
yang dianggap melecehkan negara Jepang dan juga Amerika.
Hal
ini menjadi perbincangan dikalangan para penggemar. khususnya penggemar
internasional. Adegan-adegan ini menjadi perbincangan di berbagai situs
media sosial dan juga forum internasional.
Seperti yang kalian
lihat dalam foto diatas, terdapat adegan dimana ditampilkan tumpukan
surat kabar. Namun, sangat disayangkan, surat kabar tersebut menyinggung
soal bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada Perang Dunia
II. Beberapa headlines di surat kabar tersebut menyebutkan, "Jepang
Dihantam Bom Atom", "Bom Menghancurkan Hiroshima: Senjata Rahasia
Amerika", dan "Sekutu Memerintahkan Tentara Jepang Untuk Menuruti
Perintah Kita". Hal ini jelas mendapatkan protes dari penggemar di
Jepang. Saat dituliskannya artikel ini, topik ini sedang menjadi
trending topic di Twitter Jepang.
Tak hanya itu, diadegan
lainnya, juga terdapat bagian yang menyinggung soal serangan 11
September 2001 yang terjadi di Amerika, yang dilakukan oleh teroris.
Didalam musik video 'Happiness', terdapat adegan dimana anggota Red
Velvet memainkan sebuah pesawat, dan dibelakangnya terdapat gambar
gedung yang hancur, seperti yang terlihat dalam foto dibawah ini.
Para penggemar menemukan, bahwa gedung yang terbakar di dalam musik
video 'Happiness' sama persis dengan gedung yang hancur di New York,
Amerika, yang terjadi dalam tragedi 11 September 2001 silam. Hal ini
sontak mendapatkan reaksi yang bermacam-macam dari penggemar, khususnya
penggemar di Amerika.
Beberapa komentar netizens seperti,
"Apakah SM Entertainment sengaja melakukan hal tersebut?", "Apa yang SM
lakukan terhadap grup barunya? Ini benar-benar tindakan yang ceroboh",
"Hilang sudah kesempatan mereka untuk melakukan promosi di Jepang", dan
masih banyak lagi.
Untuk saat ini, pihak SM Entertainment masih
belum menanggapi hal tersebut. Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari
pihak SM Entertainment.
Via Kpopchart
0 komentar