Sejarah Korea
[1]
Sejarah Korea
dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun, sampai masa 3 Kerajaan -
masa Kerajaan Silla Bersatu - masa Kerajaan Koryo - masa Kerajaan Chosun
(Joseon) - masa penjajahan Jepang - pembagian Korea Selatan dan Korea
Utara serta masa Republik Korea. Kini teritorial Korea sampai
Semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya, namun panggung sejarah
sampai wilayah timur laut Cina.
[2] Mitologi Pendiri Korea, Dangun dan Masa Kerajaan Kojosun.
Rakyat Korea dan negara Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun.
1. Mitologi Dangun
Hwanung yang merupakan anak putra dari Tuhan Langit, Hwanin, turun
ke bumi untuk baik memimpin dunia bersama Tuhan Angin, Tuhan Awan, dan
Tuhan Hujan, kemudian membangun 'kota Tuhan' di gunung Taebaek (yang
sekarang ditempati Gunung Myohang di Korea Utara).
Sementara
itu, beruang dan harimau berdoa menjadi manusia kepada Hangwung, hingga
mendapat jawaban bahwa mereka harus makan mugwort dan bawang putih dan
tidak melihat sinar matahari selama 100 hari untuk menjadi manusia.
Harimau gagal mengi kutinya, sedangkan beruang sanggup melakukannya,
hingga sukses menjadi wanita, yakni Ungnyeo.
Ungnyeo berharap
melahirkan anak, maka Hwangung menikah dengan Ungnyeo ini, hingga
melahirkan anak laki-laki, bernama 'Dangun'. Dangun Wanggom membangun
negara bernama 'Chosun' dan menentukan Pyeongyangsung sebagai ibu kota.
Dangun memimpin negara itu selama seribu 5 ratus tahun, dan hidup
selama seribu 908 tahun, kemudian menjadi Tuhan Gunung. (menurut Catatan
Samguk Yusa yang dituliskan mengenai berbagai fakta sejarah oleh biksu
Iryon pada tahun 1281)
2. Pemahaman Mitologi Dangun
Proses kelahiran Dangun dijelaskan sebagai proses nenek moyang bangsa Korea untuk menguasai bumi di Semenanjung Korea.
Adanya beberapa Tuhan tersebut mengungkapkan negara ini telah memiliki
teknologi maju termasuk di bidang pertanian. Wungnyeo yang diinkarnasi
dari beruang tersebut, merupakan sejenis mahluk bumi. Perkawinan Hwanung
dan Wungnyeo menunjuk proses bahwa kekuatan yang baru datang dan kekuatan yang ada, yakni mahluk bumi, diharmoniskan, maka membentuk bangsa baru.
Dangun merupakan lambang pemimpin untuk bangsa baru ini. Oleh karena
itu, bangsa Korea menyebutnya sendiri sebagai 'anak Dangun'.
3. Masa Gojosun (tahun 2333 S.M ? ~ abad ke-2 S.M)
Dangun Wanggom diperkirakan membangun negara di tahun ke-50 sejak raja
Yoje di Cina naik tahta, yakni sekitar tahun 2333 sebelum Masehi.
Masa Gojosun dianggap masa pra sejarah. Dengan demikian, mitologi dan
sejarah untuk masa itu berdasarkan cacatan kuno di Cina dan bukti ilmu
purbakala. Nama Dangun Wanggom menunjuk bahwa masa Gojosun merupakan
pujaan terhadap Tuhan dicerminkan pada politik. Masa Gojosun terdiri
dari Josun Kuna, Josun Kija, Josun Wiman dan sebagainya, yaitu kekuatan
pimpinan dirubah dari Dangun menjadi Kija, Wiman dan sebagainya. Masa
Gojosun semakin ditutup setelah Gojosun gagal dalam pertengkaran
hegemoni dengan kerajaan Han di abad ke-2 sebelum Masehi.
[3]
Masa 3 Kerajaan (abad pertama S.M ~ tahun 668 T.M)
Berbagai suku berkumpul di Semenanjung Korea dan Mancuria, hingga
meresmikan 3 kerajaan di abad pertama sebelum Masehi. 3 kerajaan itu
adalah Kerajaan Koguryo di bagian utara Semenanjung Korea dan wilayah
Mancuria, kerajaan Baekje di bagian barat Semenanjung Korea, dan
kerajaan Baekje di bagian timur Semenanjung Korea.
3 kerajaan
tersebut berkembang setelah berbagai suku bergabung, namun mereka tetap
mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah pewaris Dangun.
1. Kerajaan Koguryo (37 tahun S.M ~ tahun 668 T.M)
Kerajaan Koguryo didirikan oleh 'raja Jumong(Dongmyong Songwang) di
bagian selatan Mancuria. Teritorial kerajaan Koguryo mencakup sebagian
Mancuria dan bagian Utara Semenanjung Korea, hingga kerajaan Koguryo tidak bisa dihindari dari pertentangan dengan suku Han di Cina.
Kerajaan Koguryo mengusir segala kekuatan Cina dari Semenanjung Korea
setelah mempecundangi tentara Nakrang dan Daebang di Cina yang mapan di
Semenanjung Korea di saat kerajaan Gojosun runtuh. Setelah itu, kerajaan
Koguryo juga berhasil memukul mundur kerajaan Su di Cina di tahun 598
lalu, hingga muncul sebagai negara kuat di wilayah Asia Timur Laut. Oleh
karena itu, kerajaan Koguryo membuat jaya nama dengan memiliki
teritorial yang paling luas dan militer yang paling kuat diantara 3
kerajaan.
Meskipun demikian, kerajaan Koguryo yang kekuatan nasional
menjadi lemah akibat pertengkaraan dengan kerajaan Su, akhirnya runtuh
oleh pasukan sekutu antara kerajaan Shilla dan kerajaan Tang, Cina.
Setelah runtuh, kerajaan Koguryo disatukan oleh kerajaan Shilla, namun
sebagian para migran yang menerima berbagai suku setelah pindah ke
utara, berhasil mendirikan kerajaan Balhae.
Note: ada
beberapa drama yang bertemakan kerajaan ini seperti Jumong, The Kingdom
of the winds, dan mungkin masih ada banyak lainnya.
2. Baekje (18 tahun S.M ~ tahun 660 T.M)
Menurut legendanya, dua anak laki-laki dari raja Dongmyong Songwang di
kerajaan Koguryo, yaitu Onjo dan Biryu membangun kerajaan Baekje setelah
turun ke selatan. Dengan kata lain, kerajaan Baekje didirikan oleh kekuatan migran yang didorong dari kekuatan pimpinan kerajaan Koguryo.
Kerajaan Koguryo dari bagian utara, menghalangi kerajaan Baekje maju,
dan melakukan pertukaran dengan berbagai kerajaan di Cina di bagian
timur.
Sementara itu, kerajaan Baekje tidak bisa dihindari dari
pertengkaran dengan kekuatan Cina di Semenanjung Korea, yaitu pasukan
Daebang yang menguasai bagian selatan kerajaan Baekje, serta mengadakan
pertempuran yang menyengsarakan dengan kerajaan Shilla di bagian timur
yang semakin berkembang.
Meskipun bunga budaya yang mewah
berkembang, namun kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaran
kerajaan Koguryo, dan Shilla, hingga ditaklukkan oleh pasukan gabungan
di tahun 660. Setelah runtuh, banyak migran pindah ke Jepang, hingga
menyumbangkan jasa besar untuk membangun negara kuno di Jepang dan
menciptakan budaya Jepang.
Note:
Drama yang pernah berlatarkan tentang kerajaan ini adalah drama ballad of suh dong.
Judul lainnya : Ballad of Seo Dong, Potato Boy
Jumlah Episode : 55
Produksi : SBS – tahun 2005
Genre : Sejarah, Drama
Pemain :
Jo Hyun Jae sebagai Suh Dong
Lee Bo Young sebagai Putri Sun-Hwa
Ryu Jin sebagai Sa Taek Gi Ru / Kim Do Ham
Koo Hye Sun sebagai Eun Jin
Lee Chang Hoon sebagai Mok Rasoo
3. Shilla (57 tahun S.M ~ 935 T.M / termasuk masa kerajaan Shilla Bersatu)
Dibandingkan kerajaan Koguryo dan Baekje yang aliran Buyeo,
kerajaan Shilla berdasarkan cerita pendiri Shilla, Park Hyeokgeose yang
lahir dari telur. Dengan kata lain,
kerajaan Shilla diciptakan lewat keharmonisan antara para pribumi dan
para pendatang yang memiliki peradaban maju.
Kerajaan Shilla
termasuk kerajaan Shilla Bersatu, dijuluki 'kerajaan bersejarah selama
seribu tahun' yang tetap ada selama 992 tahun. Kerajaan Shilla berlokasi
di bagian tenggara semenanjung Korea, jadi sulit menerima peradaban
maju. Oleh karena itu, kecepatan perkembangan kerajaan Shilla paling
lambat diantara 3 kerajaan. Namun, berkat adanya perkembangan tanpa
henti-hentinya, kerajaan Shilla meningkatkan kekuatan nasional di bidang
militer dan budaya. Setelah bekerja sama dengan Tang, Cina, kerajaan
Shilla meruntuhkan Baekje dan Koguryo secara berturut-turut, hingga
berhasil menyatukan 3 kerajaan.
>>>Masa Kerajaan Shilla Bersatu (tahun 668 ~ tahun 935)
Masa kerajaan Shilla Bersatu menunjuk kerajaan Shilla setelah 3 kerajaan bersatu.
Kerajaan Shilla Bersatu yang menganut agama Budha, berhasil mengembangkan budaya yang bercahaya.
Setelah 3 kerajaan bersatu, kerajaan Shilla Bersatu mengusir kekuatan
Tang, kemudian menguasai seluruh Semenanjung Korea kecuali sebagian
wilayan utara. Di bagian utara, terdapat kerajaan Balhae yang didirikan
oleh migran kerajaan Koguryo.
Oleh karena itu, kerajaan Shilla Bersatu meletakkan batu landasan untuk Korea menjadi negara bersatu.
Di akhir masa kerajaan Shilla Bersatu, lapisan pemimpin tenggelam dalam
kemewaan dan hiburan, serta melalaikan keadaan negeri, hingga runtuh
setelah kerajaan Goryo menyatukannya kembali.
Note:
Drama yang terkenal berlatarkan kerajaan Shilla adalah Queen Seondeok of Silla.
>>> Masa Kerajaan Goryo (tahun 918 ~ tahun 1392)
Wang Kon, raja Taejo membangun kerajaan Goryo dengan menetapkan
Song-ak(Kaesong sekarang) sebagai ibu kota. Setelah menyatukan kerajaan
Shilla di tahun 935 dan meruntuhkan kerajaan
Pasca Baekje di tahun 936, kerajaan Goryo berhasil menyatukannya
kembali. Kerajaan Goryo memuja agama Budaha dan memperluas teritorial
berdasarkan ‘kebijakan untuk maju ke utara'.
Namun, di masa akhir
kerajaan Goryo, istana kerajaan dikuasai akibat penyerangan Monggol.
Namun, kerajaan Goryo memulihkan kekuatan nasional dalam situasi
kekacauan di masa pergantian kekuatan Won-Ming di Cina. Setelah itu,
kerajaan Goryo menyerahkan tahta kepada jendral Lee Sung-gye setelah
kekuatan kesatria semakin tinggi. Kerajaan Goryo berlanjut selama 474
tahun oleh 34 orang raja.
Note:
Drama yang pernah berlatarkan kerajaan Goryo ini adalah Faith dan Empress Ki.
>>> Masa Kerajaan Chosun/ Joseon (tahun 1392 ~ tahun 1910)
Kerajaan Chosun diresmikan oleh kekuatan kesatria baru termasuk Lee
Sung-gye bersama keturunan bangsawan baru berdasarkan Konfusianisme.
Pergantian istana tersebut tidak
dilakukan oleh kekuatan senjata, tetapi turun tahta, hingga disebut
'Reformasi Yeoksung'. Meskipun raja mempunyai kekuatan yang mutlak,
namun dikendalikan oleh golongan bangsawan yang dilengkapi
Konfusianisme, hingga bersifat istimewa.
Di masa kerajaan Chosun,
budaya dan ilmu pengetahuan sangat berjaya, misalnya huruf Korea,
Hangeul diciptakan, dan alat pengukur curah hujan, dikembangkan. Namun,
kerajaan Chosun menjadi panutan dan penuh ketekunan pada ideologi yang
terlalu fanatik, jadi masyarakat menjadi tidak aktif.
Setelah
memasuki masa modern, kerajaan Chosun yang tidak bisa mengikuti
perubahaan dunia di masa modern, dan menjadi korban dalam pertengakaran
diantara negara-negara maju, hingga akhirnya tidak bisa dihindari dari
penjajahan Jepang di tahun 1910 lalu.
Note: Banyak drama yang berlatarkan zaman Joseon. Beberapa diantaranya
Dae Jang Geum / Jewel In The Palace, Hwan Jin Yi, Dong Yi / Jewel In The
Crown, The Moon That Embraces The Sun, dan masih banyak lagi.
>>> Masa Penjajahan Jepang (tahun 1910 ~ tahun 1945)
Setelah Jepang membangun Pemerintah Penjajahan Jepang di Korea, Jepang
merampas masyarakat Korea serta melarang memakai bahasa Korea dan nama
Korea dalam rangka mengasimilasikan masyarakat Korea dengan masyarakat
Jepang.
Saat itu Pasukan Kemerdekaan yang bertempat di Cina dan Rusia, terus-menerus berjuang, bahkan Pemerintah Korea Sementara diresmikan di Cina, hingga memimpin gerakan kemerdekaan.
Gerakan Kemerdekaan 1 Maret yang dilaksanakan di seluruh Korea pada
tahun 1919, terkenal sebagai gerakan tanpa senjata terhadap tentara dan
polisi Jepang yang bersenjata.
Setelah pasukan Jepang pulang ke Jepang seusai Perang Dunia ke-2 di tahun 1945, masa penjajahan Jepang selesai.
>>> Masa Modern
Setelah Korea merdeka di tahun 1945, pasukan Amerika Serikat dan
pasukan Uni Soviet, mendirikan pemerintahan militer di bagian selatan
dan di bagian utara semenanjung Korea, hingga benih perpecahan Korea
ditaburkan.
Dengan hasil pemilihan umum, di Korea Selatan, lahir
pemerintahan baru berlandaskan sistem demokrasi dan kapitalisme di tahun
1947 lalu. Sementara itu, di Korea Utara, atas dukungan Uni Soviet, lahir pemerintah berdasarkan komunisme.
Akibat penyerangan oleh Korea Utara, Korea mengalami perang mulai tahun
1950 hingga tahun 1953. Keikutsertaan pasukan PBB dan pasukan Cina,
mencapai perjanjian gencatan senjata dan pembagian semenanjung Korea
terus berlangsung hingga sekarang.
Setelah itu, Korea Selatan
melewati masa kekacauan di tahun 1960-an, mencapai pertumbuhan ekonomi
yang dijuluki 'Keajaiban Sungai Han' di tahun 1970-an dan memperoleh
demokrasi lewat sistem pemilihan presiden secara langsung di akhir tahun
1980-an. Serasi dengan itu, terlepas dari masa perang dingin, Korea
Selatan dan Korea Utara mengakui ideologinya masing-masing dan membuka
ufuk baru masa perdamaian, rekonsiliasi dan hubungan kerjasama antar
Korea.
Cr: KBS World
0 komentar