it's my new world

follow your heart

Latest Posts

My idol... [part 6]

By 12.59 ,



Author : Rina Chan
Cast : Lee Hyuk Jae
          Lee Rae Hwa OC
          Lee Donghae
Other cast : Kang Rae Suk OC
                    Kang Hyun Sun OC
                    Kim Ryeowook
                    Lee Sungmin
                    Kim Junmyun a.k.a Suho
                    Do Kyungsoo a.k.a Dio
Genre : romance, comedy, friendship, little sad, chapter

========Happy Reading========
Kedua namja itu langsung mendekati segerombolan orang yang memperhatikan mereka sejak tadi, lalu mengambil posisi yang nyaman untuk duduk.
“Waeyo? Apa kedatangan kami malah memperburuk suasana?” tanya salah satu namja yang bermata sipit
“Aniyo... apa kalian sudah berbaikan?” tanya Sungmin hati-hati
“Apa kami terlihat seperti bermusuhan?” tanya namja yang satu lagi
Ploop... ploop...
Satu persatu suara convetty pun membuat suasana kembali mencair.
“Chukhahaeyo...! sudah aku duga kalian tidak akan bertahan dengan situasi seperti itu,” ucap Ryeowook senang diikuti anggukan kepala yang lain
Mereka semua pun berpesta untuk merayakan kembalinya eunhae, semua orang terlihat sangat menikmati suasana bahagia yang sedang menyelimuti mereka. Tidak bisa dibayangkan bahwa beberapa waktu yang lalu sempat terjadi permusuhuan diantara mereka.
“Hwanie~ah..”. hwanie menoleh pada seseorang yang menepuk pundaknya pelan, “Ne? Ada apa oppa?” tanyanya pada orang tersebut yang tak lain adalah Donghae
“Apa yang akan kau lakukan jika hyukie benar-benar menyukaimu?” tanya Donghae pelan nyaris seperti gumaman

Rae Hwa POV
Deg... apa tadi? Apa aku tidak salah dengar? Ani.. mungkin saja hanya perasaanku saja, tidak mungkin hyukie oppa menyukaiku. Itu tidak boleh terjadi...
“Ya! Aku sedang bertanya, kenapa malah kau acuhkan. Eoh?” protes hae oppa mengejutkanku. “Ahh.. rupanya kau sedang melamun, pantas saja kau tidak menanggapiku..” ujarnya yang terkesan seperti merengek
“Mianhae oppa... memangnya apa yang kau tanyakan?” tanyaku tanpa beban
Hae oppa sempat mendecakkan lidahnya, mungkin sedkit kesal karena aku acuhkan. “Aku bertanya... apa reaksimu ketika tau bahwa hyukie memang menyukaimu,” ucapnya sambil menatapku. Sesaat kami berdua terdiam, lalu aku terkekeh pelan mendengar ucapannya. “Wae? Memangnya ada yang lucu?”
“Ne.. oppa pasti sedang bercanda, hyukie oppa tidak mungkin menyukaiku kan?” sahutku masih sambil terkekeh
“Ani... dia sendiri yang mengatakannya padaku, melihat sikapnya yang seperti itu padamu... sudah jelas dia memang menyukaimu, hwanie~ah...” ujarnya menjelaskan
“Jinjja?! Aku pikir.. dia perhatian padaku karena menganggapku dongsaengnya,” sahutku polos
Dukk..!
“Oppa..! appo...” protesku karena tiba-tiba hae oppa membenturkan dahinya ke dahiku
“Dasar.. yeoja pabo,” sindir hae oppa
“Mwo?! Pabo?! Ya! Aku tidak bodoh oppa... tega sekali kau mengejekku, hiks..” protesku sambil memasang muka memelas kasian
“Cih! Itu kan... ekspresi andalanmu jika sedang merengek, dan aku tidak akan semudah itu kau tipu...” desisnya tepat ditelingaku, aku pun langsung merubah sikap ku lalu mencibir pelan padanya
“Aigoo... aku cemburu karena kedekatan kalian, ckck...” ucap Rae Suk yang sudah berdiri didepan kami
Ku lihat sekilas hae oppa tersenyum, “Kau cemburu pada dongsaengku? Yang mungkin sebentar lagi akan menjadi adik iparmu?” godanya pada Rae Suk
“Mwo?! Adik ipar katanya...?! Omo! Apa kalian berniat menikah, aku tidak akan sudi memanggilnya ‘eonnie’,” protesku sambil melipat kedua tanganku didepan dada dan menggembungkan pipiku sebal
Hae oppa tertawa melihat tingkahku dan Rae Suk yang terkesan terlalu kekanak-kanakan, lalu dia mengusap kepalaku sejenak dan berbisik akan kembali padaku setelah menemani Rae Suk sejenak.
Setelah kepergian hae oppa, pandanganku pun melihat ke arah wookie oppa dan Hyun Sun yang sedang membereskan sisa makanan yang berceceran sedangkan Dio oppa, Suho oppa, dan hyukie oppa membantu untuk membereskan tempat-tempat yang terkotori.
“Ini untukkmu...” ucap Sungmin oppa sambil memberikan es krim coklat favoriteku, aku menoleh dan tersenyum sambil menerima pemberiannya. “Gomawo..”
“Kalian sudah sampai tahap apa?” tanya Sungmin oppa setelah duduk disebelahku
Aku mengerutkan dahiku, tidak mengerti dengan apa yang Sungmin oppa maksud.
“Maksudku.. apa kalian memang benar-benar saling menyukai?” jelasnya seolah tau bahwa aku memang tidak mengerti dengan pertanyaanya yang barusan
“Ahh.. itu... kenapa semua orang hari ini bersikap seperti itu padaku,” ucapku sambil mempoutkan pipiku lagi. Sungmin oppa terkekeh pelan, “Arraso... nikmatlah dulu, jangan terburu-buru. Arrachi?”
“Arra..”

Eunhyuk POV
Aku mendudukkan tubuhku setelah membersihkan bekas tempat kami berpesta, aigoo.. banyak sekali sampah yang kami buat. Untung saja hari ini tidak terlalu panas, hanya sedikit berawan. Pandanganku tiba-tiba tertuju kepada hwanie yang duduk tidak jauh dari tempatku duduk, ku lihat dia sedang asyik mengobrol dengan Sungmin. Ahh.. aku iri, kenapa aku tidak bisa bersikap normal jika sedang berada didekatnya? Aku memang sudah lama menyukainya hanya saja, untuk saat ini aku ingin dia menikmati hidupnya.
“Hyung... kedipkan matamu,” ucap Dio sambil mengibaskan telapak tangannya tepat didepanku. Aku tergagap.
“Apa yang sedang kau pikirkan, hyung?” tanya Dio namun tidak aku jawab
“Ya! Aku tau kau sedang jatuh cinta hyung, tapi tidak harus seperti itu kan...” protes Dio karena tidak ku respon
“Makanya kau tidak usah mengganggunya,” potong Suho cepat sebelum Dio terus menerus berbicara
“Cepat dapatkan dia... sebelum dia didapatkan oleh orang lain,” goda wookie yang sudah bergabung dengan kami
Aku mendesah pelan, semua orang bisa mengatakan itu. Tidakkah mereka pikir sulit melakukan apa yang mereka sarankan?
“Kenapa kau bisa tertarik pada dia, hyung?” tanya Dio
“Ya! Dio~ah, sejak tadi kau tidak berhenti bertanya... rasa suka kan muncul secara tiba-tiba,” sungutku
“Mian hyung... aku kan hanya ingin tau,”
“Kau menyukainya... bukan karena kasian kan, hyung? Karena yang aku tau, kau mulai menyukainya sejak hae menjauhinya.” Ujar wookie
Kasian? Apa aku setega itu padanya? Aku sudah memperhatikannya sejak lama, mana mungkin karena kejadian kecil seperti itu aku mudah menyukainya. Mereka terlalu curiga padaku.

***
Author POV
Hwanie baru saja sampai di apartementnya terlebih dahulu tanpa Donghae, karena Donghae sedang menikmati harinya dengan sang kekasih yaitu Rae Suk.
Sejenak dia mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang tamu yang jaraknya tidak jauh dari pintu apartement, entah kenapa sejak tadi dia merasakan kepalanya sangat pusing. Walaupun dia sudah berusaha melawan rasa pusing itu, namun tetap saja dia kalah.
“Ahh... kenapa malah semakin menajdi?” desahnya tertahan karena tidak kuat menahan rasa pusing tersebut
Dengan sedikit memaksakan dirinya, dia berhasil berjalan menuju kamarnya dan membaringkan tubuhnya ke tempat tidur.
Saat ini yang dia rasakan adalah rasa sakit pada perutnya. Sekujur tubuhnya sudah basah oleh keringat dingin yang terus keluar, dan pandangannya pun mengabur karena merasa seperti berputar.
“A.. aku.. pasti... lu... lupa minum obat pa... pagi ini...” desisnya tertahan
Hwanie membuka laci yang ada dinakas samping tempat tidurnya. Setelah dia berhasil menemukan sebuah kantong yang berisi obat-obatnya, dia pun langsung meminumnya dengan segelas air yang selalu ada diatas nakas.
Setelah melakukan itu, hwanie kembali membaringkan kepalanya ke atas bantal dan perlahan mencoba memejamkan matanya sejenak.
Hwanie menggerakkan sedikit badannya yang sejak tadi tertidur, lalu dia menoleh ke arah jendela dan melihat langit yang sudah berwarna orange keemasan. Dia mendudukkn tubuhnya dan sesekali menguap pelan, pandangannya pun menyisir tempat tidur untuk mencari iphonenya. Setelah menemukan benda persegi itu dia pun sedkit terenyum begitu melihat ada sepuluh panggilan tidak terangkat dan lima belas sms yang masuk, dan semuanya berasal dari hyukie.

Eunhyuk POV

Hyukie~ah.. maukah kau membantuku?
Tolong temani hwanie malam ini, kalau perlu kau menginap ditempatku saja.
Katakan padanya aku tidak pulang malam ini, gomawo.. ^_^V

n.b: tolong sekalian belikan dia makanan ne, karena aku belum sempat membeli bahan makanan untuk kami.

Udara dingin malam ini benar-benar bisa membuatku membeku, haahh... kalau saja dia bukan sahabatku sudah pasti aku tidak akan mau melakukan ini. Sejujurnya aku memang senang, hanya saja sepertinya memang butuh pengorbanan untuk mendapatkannya. Aigoo.. apakah cinta harus selalu seperti ini?
Setelah berjalan kaki kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya aku sampai diapartement mereka. Sejenak aku terdiam didepan pintu, walaupun sejujurnya aku tau paswordnya, tapi tetap saja aku merasa tidak enak pada hwanie.
Ting nong... ting nong...
“Nuguseyo?” tanya hwanie melalui intercom
“Ini aku hwanie...”
“Ahh..! hyukie oppa, chakhaman!”
 Tidak menunggu lama, akhirnya pintu pun terbuka. Dan aku disuruh masuk kedalam, sudah lama aku tidak kemari mungkin aku merindukan saat-saat aku kemari.
“Oppa.. waeyo? Apa ada yang salah dengan apartmentnya?” tanyanya polos
“Ani... aku hanya berfikir, sudah lama aku tidak kemari”
“Ahh... ne, emm... apa oppa disuruh hae oppa untuk menemaniku?” tebaknya
Aku tersenyum lebar, “Aish~ apa dia pikir aku masih bocah sampai harus ditemani?” gerutunya sambil mempoutkan pipinya. Neomu kyeopta...
“Geure... kajja kita makan, aku sudah membeli banyak makanan dan cemilan... aku tau kau pasti merindukan semua ini yang tidak kau dapatkan selama kau dirumah sakit,” ucapku sambil mengeluarkan makanan dari kantong dan mengambil beberapa piring
Setelah semuanya tersusun rapi, kami pun makan dengan tenang. Terkadang aku membersihkan sisa makanan yang ada disudut bibirnya dan itu sontak membuatnya terkejut dan merona.
Kami menonton film terbaru setelah menyelesaikan makan malam dan tentu saja membersihkan piring-piring yang kotor.
Ku rasakan beban berat dibahu kiriku ketika aku fokus menonton film yang bergenre romantis itu. Ketika ku menolehkan kepalaku, aku tersenyum simpul.
Dengan gerakan perlahan aku memindahkan kepalanya ke sebuah bantal sofa, lalu beranjak ke kamarnya untuk mengambil selimutnya dan menyelimutinya.
“Hwanie~ah, jeongmal saranghae... maukah kau menjadi yeojachinguku?” ucapku lirih dihadapan mukanya, aku berdiri dan mengecup dahinya lembut lalu tertidur disofa ruang tamu.

Donghae POV
Pukul delapan pagi, aku kembali ke apartementku untuk mengecek keadaan hwanie dan tentu saja si monkey hyukie. Tidak lupa aku membeli makanan dan bahan-bahan makanan untuk persediaan dirumah.
Ketika aku sampai, ku lihat hyukie tertidur disofa ruang tamu. Sedangkan hwanie tertidur disofa ruang tengah.
“Aigoo... apa mereka berdua tidak mengenal yang namanya kamar? Ckck..”
Tanpa membangunkan mereka, aku pun merapikan semua bahan makanan yang telah ku beli kedalam kulkas. Dan tidak lupa menyiapkan sarapan, namun ketika selesai menyiapkan sarapan dan membangunkan mereka, entah kenapa aku tidak tega. Maka dari itu, aku memutuskan untuk membersihkan apartemen ini. Dan lagi-lagi tanpa membangunkan mereka.
Tiga puluh menit kemudian semuanya sudah bersih dan rapi. Aku langsung membangunkan hwanie dan hyukie setelah aku selesai mandi.
“Oppa... kapan kau pulang?” tanya hwanie parau sambil diselingi uapan kecil
“Mandilah dulu... setelah itu kita sarapan,” ucapku
Dia menurut lalu berjalan setengah tertidur menuju kamarnya.
Kami bertiga menikmati sarapan dengan tenang walaupun terkadang aku dan hyukie bercanda ditengah-tengah acara makan kami. Hwanie yang biasanya selalu bersuara jika kami bercanda lebih memilih diam, dan sesekali aku memperhatikannya sedang mencuri pandang untuk menatap hyukie.
“Gomawo hae~ah... jika kau butuh bantuanku, aku akan datang kembali..” pamit hyukie setelah kami selesai sarapan
“Ya! Seharusnya aku yang berterima kasih karena sering menyusahkan mu untuk mengasuh dongsaengku ini...” ujarku
Hyukie terkekeh pelan, “Arraso...”
“Annyeonghi gyeseyo..” serunya setelah melangkah cukup jauh.
Aku menutup pintu dan melangkah mendekati hwanie yang sedang asyik menonton acara Tv.
“Apa yang kau pikirkan, eoh? Sejak tadi aku perhatikan, sepertinya sedang ada yang mengganggu pikiranmu” tanyaku setelah duduk disampingnya
“Semalam... hyukie oppa menyatakan perasaanya,” ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Tv
“Jinjja?! Lalu.. apa responmu?” tanyaku penasaran
“Molla... karena saat itu akus sedang tertidur, namun sayup-sayup ku dengar dia mengatakan itu. Bahkan.. dia sempat mencium dahiku,” jelasnya sambil memegang dahi
“Aigoo... dongsaengku sudah menjadi seorang gadis, eoh? Chukhahaeyo!”
“Ya! Memangnya sejak dulu aku bukan seorang gadis?!” sergahnya
“Ani... kau bahkan tidak layak disebut gadis karena sikapmu yang terkesan dingin dan cuek,”
“Jinjja?! Ahh.. geure, mungkin aku akan sedikit demi sedikit merubah sikapku..”
“Hmm... geure, aku akan melihat perubahanmu my dongsaeng. Hwaiting!”

Rae Hwa POV
Lagi... rasa sakit itu datang lagi, bahkan walaupun aku rutin meminum obatku. Aish! Apa yang harus aku lakukan, aku ingin memeriksanya kembali. Namun aku kadang tidak bisa, mungkin saja aku akan disuruh kembali dirawat dirumah sakit. Aku tidak mau....
“Psstt.. hwanie~ah, waeyo? Apa kau sakit, sejak tadi ku perhatikan kau mengeluarkan keringat dingin dan meringis kesakitan.” Bisik Hyun Sun
“Ani... gwaenchana, kau... perhatikan saja apa yang Choi songsaenim ajarkan,”
“Tapi.. kau..”
“Kang Hyun Sun! Kenapa kau tidak memperhatikan pelajaranku, maju.. kerjakan soal nomer 3” titah Choi songsaenim
Dengan malas Hyun Sun pun maju dan mengerjakan soal yang ada dipapan tulis.
Aku kembali meringis ketika rasa sakit itu datang. Tepat saat bel istirahat berbunyi, aku langsung berlari keluar dan berjalan menuju halte bus lalu menuju rumah sakit.
Aku tau, pasti ada yang tidak beres dengan diriku. Dan mau tidak mau, aku harus memeriksakannya.
Setelah menaiki bus selama dua puluh menit, akhirnya aku sampai dirumah sakit. Dan langsung menuju ke ruangan dokter Shin yang pernah merawatku dulu.

***
Aku mengayun-ayunkan kakiku yang menggantung saat aku duduk ditepi ranjang pemeriksaan. Aku disuruh menunggu hasil lab yang sebentar lagi akan keluar, rasa sakit yang ku derita pun sudah berkurang karena dokter Shin menyuntikkan semacam obat ke dalam tubuhku. Aku langsung duduk dihadapannya begitu dia kembali dari lab dan membawa hasil labku.
“Rae Hwa~ssi.. apa kau merasakan sakit terus menerus walaupun kau sudah minum obat dengan rutin?” tanyanya
Aku mengangguk mengiyakan. Sesaat Shin usia terlihat memijat keningnya.
“Waeyo? Apa ada yang salah dengan hasil labku?” tanyaku penasaran melihat ekspresinya
“Sepertinya... radang ususmu semakin parah, aku tau kau pasti meminum obat dengan rutin. Hanya saja mungkin kau lupa untuk menjaga pola makanmu,”
“Aku menjaga pola makanku dengan baik, mungkin... sempat seminggu yang lalu aku makan ramen yang lumayan pedas dan panas,”
“Nah.. itulah penyebabnya, lambung dan ususmu sudah tidak bisa menerima makanan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin. Jika kau memaksakannya, maka bisa terjadi hal fatal.”
Aku termenung mendengar penjelasannya, “Apa memang sangat berbahaya?” tanyaku hati-hati
“Ne.. bahkan mungkin kau bisa meninggal karenanya...”
“Lantas, apa yang harus aku lakukan?”
“Melihat kondisimu ini... dan mungkin kau masih menyimpan rasa stress yang menganggu psikismu, hanya ada satu jalan... kau harus melakukan operasi untuk memotong ususmu yang terkena radang sebelum hal itu menyebar ke usus yang lain..”
Aku terkejut mendengar keputusan Shin usia, haruskah? Haruskah aku melakukan hal itu... namun, jika aku tidak melakukannya. Maka aku akan mati.
Tiba-tiba semua bayangan orang yang ku kenal berkelebat dikepalaku, hae oppa... Hyun Sun... Rae Suk.. Suho oppa... semuanaya, bahkan hyukie oppa...
Entah apa yang terjadi tiba-tiba pandanganku mengabur dan semuanya menjadi gelap.

TBC






                     


You Might Also Like

0 komentar