Tubuh Guru Pemberani Itu Ditemukan di Lantai Kafetaria
YOO Ni-na,
guru SMA Danwon yang ikut menjadi korban dalam kecelakaan feri Sewol
pertengahan April lalu diidentifikasi anggota keluarganya hari Minggu
kemarin (8/6).
Kakak laki-laki guru berusia 28 tahun itu masih
dapat mengenali tubuh Yoo walau sempat berada di dalam air laut selama
53 hari. Jenazah Yoo ditempatkan di sebuah tenda putih di Pelabuhan
Paengmok, Jindo.
"Dia mengenakan cincin yang dibelinya dengan pacarnya," ujar kakak Yoo.
Sementara ibu Yoo dilaporkan pingsan begitu mengenali jenazah anaknya.
Ayahnya menghapus airmata namun terlihat tabah. Menurut Korea JoongAng
Daily keluarga itu terlihat lega setelah sekian lama menunggu bertemu
dengan Yoo lagi.
Beberapa jam sebelumnya, tubuh Yoo ditemukan di lantai tiga Sewol yang karam dalam perjalanan dari Incheon ke Jeju.
Beberapa penumpang yang selamat memberi kesaksian bahwa Yoo berada di
dalam kabinnya di lantai lima ketika Sewol mulai karam. Dia berlari ke
lantai empat untuk memberi tahu murid-muridnya agar mengenakan jaket
penyelamat.
Dari 75 murid sekolah yang selamat dalam kecelakaan itu, 19 di antaranya adalah murid-murdi Yoo.
Dari lantai empat, ia menuju lantai tiga. Saat itu awak Sewol meminta
agar semua penumpang tetap tinggal di kabin masing-masing. Tetapi Yoo
tidak memperdulikan peringatan itu. Ia lebih memilih menyelamatkan
penumpang di lantai tiga.
Itu adalah saat terakhir penumpang-penumpang yang selamat, murid-murid Yoo, melihat guru mereka.
Tubuh Yoo ditemukan di kafetaria lantai tiga tanpa jaket. Ada kemungkinan ia memberikan jaketnya kepada murid yang tidak punya.
"Ketika kapal mulai karam banyak penumpang yang memanggil-manggil
keluarga mereka. Tetapi Yoo tidak. Saya duga dia sibuk menyelamatkan
murid-murid," kata ayahnya.
Yoo mulai mengajar di SMA Danwon di
Ansan, Gyeonggi, setelah lulus dari Gyeongsang National University di
Jinju, Gyeongsang Selatan, tahun 2011.
Setelah menetap di Angsan, Yoo selalu menyempatkan diri mengunjungi orangtuanya.
Di mata murid-muridnya, Yoo dikenal sebagai guru yang bersahabat dan memiliki dedikasi tinggi dalam mengajarkan bahasa Jepang.
Masih di hari Minggu, tim penyelamat juga menemukan tubuh korban
ke-292, seorang murid SMA Danwon bernama Ahn Jung-geun yang berusia 17
tahun.
Sampai hari ini korban yang belum ditemukan berjumlah 12 orang. Enam diantaranya murid SMA Danwon
Cr : berbagai sumber

0 komentar