it's my new world

follow your heart

Latest Posts

Minat Belajar Bahasa Indonesia Meningkat di Korea Selatan

By 10.11

Pada akhir bulan Juli lalu, saya dan beberapa mahasiswa dari SolBridge International School of Business, Universitas Woosong, Daejeon, Korea Selatan pergi ke Indonesia. Tujuan kami datang ke Indonesia yaitu ingin mengetahui lebih dalam mengenai Indonesia sebagai salah satu "Emerging Country" dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Laporan-laporanbadan konsultan asing seperti McKinsey & Company, the Boston Consulting Group dan lain-lain memprediksikan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara yang paling bersinar dalam beberapa tahun ke depan.

Tidaklah mengherankan jika banyak negara luar yang saat ini melirik Indonesia dan menganggap Indonesia sebagai "gadis cantik". Bagi Korea Selatan, Indonesia mempunyai nilai yang sangat strategis. Dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta Indonesia menjadi salah satu pasar besar bagi perusahaan-perusahaan Korea. Saat ini khususnya di Jakarta dengan mudah kita akan menemui produk-produk Korea. Dalam kunjungan terakhir ke Jakarta bulan lalu, saya sempat terkejut dengan dibukanya sebuah pusat perbelanjaan yang di dalamnya menjual berbagai jenis produk-produk Korea. Saya merasa bahwa saya berada di Korea saat itu.

Sejalan dengan meningkatnya investasi Korea di Indonesia, hal ini berdampak pula terhadap minat masyarakat Korea yang ingin pergi ke Indonesia. Umumnya mereka ingin melakukan perjalanan bisnis atau wisata. Ada pula yang secara serius ingin belajar bahasa Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dari jumlah frekuensi penerbangan langsung Korea - Indonesia dan sebaliknya yang dilayani oleh tiga perusahaan penerbangan yaitu Korean Airlines, Asiana Airlines, dan Garuda Indonesia.

Di Korea sendiri saat ini bahasa Indonesia menjadi lebih popular dan minat orang yang ingin belajar bahasa Indonesia juga meningkat. Ada tiga universitas di Korea yang menawarkan program bahasa Indonesia, yaitu Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), yang berlokasi di Kota Seoul dan Yongjin, Busan University of Foreign Studies (BUFS), yang berada di Kota Busan atau Pusan, dan Universitas Woosong di Daejeon. Di HUFS and BUFS bahasa Indonesia berada di departemen Indonesia dan Malay. Sedangkan di Universitas Woosong bahasa Indonesia menjadi special language program, mata kuliah pilihan.

Di ketika universitas ini ada setidaknya satu pengajar bahasa Indonesia yang berasal dari Indonesia. Mereka biasanya adalah dosen tamu dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka ada yang tinggal dan mengajar selama setahun di Korea atau lebih. Semua akan bergantung dari kebutuhan kampus itu sendiri. Bapak Maman Mahayana seorang dosen tamu dari Universitas Indonesia yang mengajar di HUFS, kampus Seoul mengatakan bahwa setiap tahun pendaftar program bahasa Indonesia juga meningkat di kampusnya. Hanya saya, jumlah yang diterima dibatasi sekitar 50-60 mahasiswa.

Ada banyak alasan mengapa banyak mahasiswa Korea yang mengambil kelas bahasa Indonesia. Menurut Bapak Donny Eros pengajar tamu dari Universitas Andalas di BUFS kebanyakan mahasiswa mengambil kelas bahasa Indonesia karena termotivasi untuk bekerja di Indonesia. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan di Korea, sehingga mereka mencari alternatif lain untuk memilih jurusan yang dapat memudahkan mereka mendapat pekerjaan setelah lulus. Hal ini didukung pula oleh banyaknya perusahaan Korea yang berinvestasi di luar Korea seperti Indonesia. Dengan belajar bahasa Indonesia akan memberikan peluang bagi mereka untuk bekerja di perusahaan Korea di luar Korea.

Di Universitas Woosong sendiri baru beberapa tahun ini jumlah mahasiswa meningkat dengan tajam. Semester ini bahkan saya mempunyai 74 mahasiswa yang ingin belajar bahasa Indonesia. Jumlah ini meningkat 100% dari semester tahun lalu. Sama dengan apa yang diutarakan Bapak Donny Eros, sebagian besar dari mereka ingin tahu tentang Indonesia. Mereka mendapat informasi mengenai Indonesia dari beberapa alumni mereka yang saat ini sudah bekerja dan tinggal di Indonesia. Kesan mereka mengenai Indonesia sangat positif.

Selain program regular beberapa kampus di Korea juga menawarkan program-program khusus bagi para kamu profesional yang ingin belajar bahasa Indonesia. Ibu Sonezza Ladyanna, dosen tamu dari kampus Andalas Padang yang mengajar di kampus HUFS Yongin mengatakan bahwa di kampusnya terdapat GLA (Global Leadership Academy). Program layanan ini dikhususkan bagi pegawai dengan memberikan kursus bahasa asing secara komperehensif, diasramakan dan pengawasan yang ketat. Sistem ujiannya pun sering digunakan perusahaan-perusahaan untuk menguji kemampuan bahasa asing pegawainya, meskipun tidak belajar di kampus HUFS.

Program ini biasanya berlangsung setiap musim bunga dan dingin. Beberapa perusahaan Korea seperti Samsung, Hyundai, dan juga KEPCO mengirimkan karyawannya untuk mengikuti program ini. Hal senanda juga diungkapkan oleh Bapak Maman Mahayana, di kampus HUFS Seoul beliau selalu mewawancari para pekerja dari perusahaan Korea, calon pegawai kedutaan Korea di Indonesia, atase kebudayaan atau militer yang akan dikirim ke Indonesia. Khusus untuk perusahaan Korea jumlahnya selalu meningkat. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa lulusan dari program ini berhubungan erat dengan kepentingan perusahaan atau organisasi Korea yang ada di Indonesia saat ini.

Melihat perkembangan minat belajar bahasa Indonesia yang semakin meningkat di Korea sudah seharusnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia harus dengan lebih serius mengembangkan program-programpembelajar bahasa Indonesia di Korea Selatan. Mereka dapat meminta universitas-universitas Indonesia secara aktif menjalin kerja sama dengan universitas di Korea Selatan dalam berbagai kerja sama baik itu melalui program pertukaran pelajar, dosen, maupun peneliti.

Terima kasih Bapak Maman Mahayana, Bapak Donny Eros, dan Ibu Sonezza Ladyanna atas wawancaranya. Tetap semangat mengenalkan Indonesia di dunia internasional.

Woosong Gwan#320, Universitas Woosong, Daejeon, Korea Selatan

Cyra | Trainee

You Might Also Like

0 komentar